Bagaimana Agar Semangat Mengikuti Pelatihan Daring?

Bagaimana Agar Semangat Mengikuti Pelatihan Daring?

Oleh : Mustika Hidayati, SKM., M.Kes (Widyaiswara  Ahli Madya Bapelkes Provinsi NTB)

Sejalan dengan masa Pandemi Covid-19, kebutuhan untuk pelatihan secara daring meningkat dengan sangat pesat dan  sudah menjadi kebutuhan  kebanyakan orang. Masa pandemi ini memberi dampak yang baik, yaitu banyaknya diadakan pelatihan secara daring. Selain menjadi lebih efektif karena tidak terbatas ruang dan waktu, kita mengikutinya juga lebih fleksibel. Meskipun demikian terkadang kita malas dan tak bersemangat mengikuti pelatihan daring. Apa penyebabnya? Banyak sekali, bisa jadi karena berbenturan dengan jadwal, bukan minat kita, merasa gaptek, jaringan internet yang tidak mendukung, dan lain-lain. Pelatihan daring adalah pelatihan yang menuntut kemandirian peserta. Sehubungan dengan itu lalu bagaimana agar kita bisa menjadi bersemangat dan menjadi daya dorongan dari dalam diri kita sebagai peserta sehingga hasil kegiatan kita selama pelatihan akan lebih optimal. Hal-hal  berikut ini yang perlu diketahui  antara lain :

  • Luruskan niat

Hal ini banyak disepelekan. Tapi dampaknya sangat menentukan. Apapun yang kita kerjakan jika niatnya setengah-setengah maka kita menjalaninya pun akan setengah-setengah, dan tentu saja hal ini akan berpengaruh pada semangat kita. Meluruskan niat bisa dengan cara menetapkan tujuan mengikuti pelatihan ini sebagai apa? Misalkan sebagai ibadah, menambah ilmu, menambah teman, melatih skill.

  • Siapkan semua perlengkapan

Hal yang tidak kalah pentingnya agar kita bersemangat adalah, mempersiapkan perlengkapan untuk kebutuhan selama pelatihan. Perlengkapan yang memadai akan membantu memperlancar kita dalam pelatihan.

Bayangkan bagaimana sendainya selama pelatihan banyak kendala akibat kurangnya persiapan, seperti laptop tiba-tiba mati karena belum kita charge,  dan ketika akan menge charge ternyata lupa menaruh di mana. Hal sepele tersebut terkadang bisa menjadikan kita bad mood.

Ada suatu quote dari  Abraham Lincoln : “Beri aku enam jam untuk menebang pohon, dan aku akan menghabiskan empat jam pertama mengasah kapak”. Artinya di sini adalah bahwa persiapan itu sangat penting. Jadi jangan sepelekan lagi.

  • Sesuaikan minat dan kebutuhan

Ada banyak sekali  alasan yang klise  dalam mengikuti kegiatan pelatihan daring yaitu ingin banyak mendapat sertifikat, padahal pelatihan tersebut, ada yang tidak sesuai dengan profesinya jadi  hanya sekedar mengikuti saja.

Hal tersebut kurang baik, karena seperti yang diungkapkan di awal tadi, kita hanya mengikuti setengah-setengah. Jadi, lebih baik pilih pelatihan yang sesuai minat dan kebutuhan. Karena minat adalah bagai bensin yang menjadi tenaga pendorong kuat kita selama pelatihan. Sedangkankan kebutuhan salah satu katrol kita untuk bergerak. 

Jadi sebelum memilih pelatihan, usahakan dahulukan yang sesuai minat dan kebutuhan kita. Kalaupun tidak ada yang sesuai, maka nikmati saja apa yang tersedia. Kemudian perbaiki lagi niat kita.

  • Naikkan antusias

Antusias seperti terdengar sama dengan semangat. Meski hal tersebut merupakan dua hal berbeda, hal tersebut memang  berhubungan sangat erat. Orang yang penuh antusias, maka orang itu juga cenderung bersemangat.

Dalam pelatihan penting sekali kita antusias. Pengaruhnya, pemateri maupun rekan yang lain juga akan terpengaruh ikut antusias. Kenapa hal tersebut bias terjadi ? karena antusias itu menular.  Lalu, bagaimana caranya memunculkan antusias?.

Seperti yang diajarkan oleh Brendon Burchard penulis best seller di AS, bahwa jawabannya adalah selalu aware/ sadar akan level antusiasme kita. Tanyakan pada diri kita sendiri, Dalam skala 1 – 10, berapakah level antusiasme saya sekarang?

Ternyata kita hanya perlu kesadaran akan level antusias kita sendiri. Dengan begitu akan membuat diri, sadar untuk senantiasa meningkatkan level energi diri.

  • Perbaiki perasaan

Tidak bisa dipungkiri apapun yang kita kerjakan sangat dipengaruhi oleh perasaan, dan perasaan juga dipengaruhi apa yang kita kerjakan. Jika kita sedang dalam kondisi  bad mood, segera perbaiki. Mood jelek akan membuat kita tidak bersemangat dalam menjalani aktivitas.

Untuk memperbaiki perasaan,  ada quotenya dari bukunya Ki Jendral Nasution, Mantra Covert Selling yaitu  “What we think, is what we felling”. Maksudnya adalah, apa yang kita pikirkan adalah apa yang kita rasakan, begitu juga sebaliknya. Jadi jika ingin memperbaiki perasaan, maka perbaiki apa yang kita pikirkan. Tata pikiran terlebih dahulu, maka perasaan akan mengikutinya. 

  • Hadir lebih awal

Seperti halnya quote di atas tadi, tindakan juga akan berimplikasi pada perasaan yang kita miliki.  Karena hadir lebih awal mengindikasikan kita serius. Meskipun awalnya kita belum memiliki semangat, maka lambat laun akan mempengaruhi perasaan, sehingga mendorong semangat dari dalam diri.

Selain itu jika kita sebagai peserta, bukankah sudah seharusnya hadir lebih awal karena adab kita sebagai pembelajar. Begitu juga sebagai pemateri jika hadir lebih awal juga tak mengapa, karena bisa digunakan melakukan persiapan. Sehingga jalannya kegiatan bisa berjalan dengan lancar.

  • Aktif dan berinteraksi

Apa jadinya jika selama pelatihan kita hanya duduk diam, hanya mendengarkan? Biasanya kita jadi ngantuk bukan? Alih-alih  berharap kita  menjadi paham,  malah menjadi kendor semangatnya. Kondisi tersebut  tentunya kurang baik. Oleh karena itu, usahakan selama kegiatan untuk aktif dan berinteaksi. Dengan begitu kita akan menjadi terbawa dalam arus kegiatan.  Jadikan kita terlibat di dalamnya, ada terjalin komunikasi dengan pemateri dan peserta. Caranya bisa bertanya, mengajukan opini dan terlibat penuh.

  • Pastikan kecukupan asupan cairan dan  makanan bergizi

Gizi yang seimbang dipercaya mampu meningkatkan imunitas tubuh. Tentunya hal itu menjadi penting di tengah situasi pandemi Covid-19.

Terlebih mengingat bahwa masih belum jelas kapan pandemi Covid-19 berakir. Selain seperti diketahui mereka yang memiliki imunitas tinggi lebih kecil risikonya untuk tertular virus corona. Untuk itu penting untuk selalu menjaga asupan  gizi seimbang seperti hasil Penelitian di School of Human Development and Health, Fakultas Kedokteran, Universitas Southampton, dimana mengeksplorasi peran nutrisi dalam meningkatkan sistem kekebalan tubuh untuk memerangi infeksi Covid-19.

Selamat Mengikuti Pelatihan  Online Semoga Sukses

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *