EXPO PROVINSI NTB DI RAKERKESNAS 2018

EXPO PROVINSI NTB DI RAKERKESNAS 2018

Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Barat  mengikuti even yang sangat penting bagi perjalanan pembangunan kesehatan 1 tahun ke depan, yaitu Rapat Kerja Kesehatan Nasional (Rakerkesnas) tahun 2018 yang di selenggarakan di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City Tangerang Selatan pada tanggal 5 s/d 8 Maret 2018.

Tema yang diangkat pada Rakerkesnas tahun 2018 adalah “Sinergisme pusat dan daerah dalam mewujudkan Iniversal Health Coverage melalui Percepatan Eliminasi Tuberculosis, Penurunan Stunting dan Peningkatan Cakupan serta Mutu Imunisasi”.

Kontingen Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Barat pada kegiatan tersebut mengangkat tema “ Posyandu Keluarga dan Gemadazi untuk mencegah Stunting”.

Latar belakang Kontingen Provinsi Nusa Tenggara Barat mengangkat tema stunting di even tersebut adalah besarnya perhatian pemerintah kita terhadap stunting dalan upaya penurunan prevalensinya.

Angka Stunting di Indonesia cukup tinggi menjadi salah satu yang  tertinggi di Asia tenggara bahkan menempati peringkat ke 5 di dunia. sedangkan di Provinsi Nusa Tenggara Barat mencapai 37,2% (PSG,2017).

Stunting disebabkan oleh faktor multi dimensi antara lain praktek pengasuhan yang kurang baik, kurangnya akses makanan yang bergizi, akses air bersih dan sanitasi yang terbatas serta layanan kesehatan khususnya pelayanan ante natal dan post natal care yang belum optimal. Penyebab stunting yang multidimensional ini memerlukan pendekatan intervensi secara multisektoral. Peran sektor kesehatan terutama pada intervensi spesifik dan sensitif.

Di Provinsi Nusa Tenggara Barat Sasaran prioritas penanganan stunting tahun 2018 mencakup 6 kabupaten yaitu Lombok Timur, Lombok Tengah, Lombok Barat, Lombok Utara, Sumbawa dan Dompu. Sedangkan yang langsung dimonitor oleh Pemerintah Pusat adalah kabupaten Lombok Tengah dengan lokus 10 desa sasaran yaitu: Mantang, Sukadana, Mertak, Banyu Urip, Selong Belanak, Mekarsari, Sukaraja, Marong, Dakung dan Teratak.

Pada bulan Februari telah dilakukan monitoring terpadu penanganan stunting di kabupaten Lombok Tengah oleh Kementerian Kesehatan R.I. dimana tim telah memastikan kondisi stunting di Provinsi Nusa Tenggara Barat telah ditangani dengan baik dan benar.

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *