Hari Sadar Bising Sedunia, Mencegah Ketulian Wujudkan SDM Berkualitas
Hari Sadar Bising Sedunia diperingati setiap tanggal 24 April. Tujuan peringatan hari bising sedunia adalah untuk menggugah kepedulian masyarakat untuk mengenal dan waspada terhadap kebisingan., juga menganjurkan warga masyarakat agar membebaskan organ pendengaran mereka dari paparan kebisingan.
Mengapa kita harus peduli dengan kebisingan yang tidak diinginkan?. Hal itu dikarenakan kebisingan menyebabkan stres, dan stres berbahaya bagi kesehatan kita. Dalam jangka panjang, kebisingan menyebabkan gangguan pendengaran dan gangguan pendengaran itu sendiri merusak kesehatan dan kesejahteraan kita
Selama ini kebisingan sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, seperti volume radio, televisi, dan klakson kendaraan. Banyak masyarakat tidak menyadari kebisingan bukan hanya mengancam kesehatan pendengaran, tetapi mental dan psikologi.
Jangan heran, jika suara klakson di jalanan dapat memicu stress pada individu. Apalagi jika sering berada di tengah kebisingan. Kebisingan dapat membuat orang lebih gampang stress. Tidak heran jika di jalanan banyak orang marah-marah akibat kemacetan dan suara klakson kendaraan yang mengganggu. Selain itu kebisingan juga mempengaruhi kesehatan mental janin.
Kebisingan di atas 80 dB dapat menyebabkan kegelisahan, tidak enak badan, kejenuhan mendengar, sakit lambung, dan masalah peredaran darah. Kebisingan yang berlebihan dan berkepanjangan terlihat dalam masalah[1]masalah kelainan seperti penyakit jantung, tekanan darah tinggi, dan luka perut. Pengaruh kebisingan yang merusak pada efisiensi kerja dan produksi telah dibuktikan secara statistik dalam beberapa bidang industri (Prasetio, 2006).
Yuk kita hormati menghormati hak orang disekitar untuk memperoleh suasana lingkungan yang damai dan tenang, mengecilkan volume radio, televisi serta sistem stereo pribadi, tidak membunyikan klakson kendaraan, kecuali dalam keadaan bahaya.