Menuju Zero Kelahiran Thalasemia Mayor

Hari Thalasemia Sedunia (World Thalassemia Day) tahun 2021  mengambil tema ”‘Adressing Health Inequalities Across the Global Thalassaemia Community” atau mengatasi kesenjangan pada komunitas talasemia global. Sedangkan tema nasional dari Kementerian Kesehatan mencanangkan “Menuju Zero Kelahiran Thalasemia Mayor”.  . Peringatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang talasemia dan membantu pasien menjalani hidup normal meski menyandang sakit.

Thalasemia merupakan kelainan darah yang diturunan yang disebabkan oleh kelainan hemoglobin (akibat ketidakmampuan sumsum tulang membentuk protein yang dibutuhkan untuk memproduksi hemoglobin) yang menyebabkan kerusakan pada sel darah merah sehingga penderitanya mengalami anemia atau kurang darah (Marnis, Indriati, & Nauli, 2018)

Penderita thalassemia mayor tidak bisa menjalani hidup normal tanpa bantuan transfusi darah setiap 2 hingga 4 minggu sekali, bahkan bisa memicu komplikasi penyakit lain jika tidak dikendalikan.

Penderita thalassemia, akibat anemia kronis dan transfusi berulang akan mengalami kelebihan zat besi yang akan tertimbun disetiap organ yang akan mengakibatkan komplikasi lanjut.

Akibat zat besi yang sudah berlebihan, bahkan harus dikeluarkan, jadi penderita thalassemia kalau makananya banyak zat besinya maka akan menyebabkan penumpukan zat besi atau disebut dengan hemokromatosis, ia akan mengalami lemas, nyeri sendi, sakit perut, gairah seks berkurang, warna kulit keabuan, turun berat badan, linglung, hingga jantung berdebar.

Oleh karena ada beberapa makanan yang harus dipantang oleh penderita thalassemia diantaranya daging merah, sayuran seperti brokoli dan bayam, makanan laut (seafood), tahu, kacang-kacangan dan sebagainya.

Penulis : Reny Yuli Aspiani, S.Kep., Ns., M.Pd

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *