Hari Thalesemia Sedunia ”Be Aware, Share and Care”

Hari Thalesemia Sedunia ”Be Aware, Share and Care”

Hari Thalasemia Sedunia (World Thalassemia Day) diperingati seetiap tanggal 8 Mei untuk meningkatkan dukungan dalam menyebarluaskan kesadaran tentang Thalassemia khususnya dukungan kepada penderita Thalassemia saat ini yang meningkat angka kejadiannya di Dunia karena adanya keterbatasan baik pengetahuan maupun kesadaran dalam pencegahan penyakit Thalassemia.

Thalasemia merupakan kelainan darah yang diturunan yang disebabkan oleh kelainan hemoglobin (akibat ketidakmampuan sumsum tulang membentuk protein yang dibutuhkan untuk memproduksi hemoglobin) yang menyebabkan kerusakan pada sel darah merah sehingga penderitanya mengalami anemia atau kurang darah (Marnis, Indriati, & Nauli, 2018)

Jenis Thalassemia berdasarkan klasifikasi klinisnya  dapat dibagi menjadi :

  1. Thalassemia mayor, pasien yang memerlukan transfusi darah secara rutin seumur hidup.
  2. Thalassemia intermedia pasien yang membutuhkan transfusi darah, tetapi tidak rutin.
  3. Thalassemia minor/trait/pembawa sifat: Secara klinis tampak sehat sama dengan orang normal, tidak bergejala dan tidak butuh transfusi darah.

Penderita thalasemia akan mengalami anemia yang membuat penderitanya merasa mudah lelah dan lemas. Gejala ini biasanya muncul pada saat 2 tahun pertama kehidupan. Akan tetapi, bagi penderita thalasemia yang ringan (minor), anemia bisa tidak terjadi.

Penderita thalasemia biasanya akan melakukan transfusi darah berulang untuk menambah sel darah yang kurang. Namun pada kasus thalesemia yang parah dokter menyarankan untuk melakukan transplantasi sumsum tulang

Ada beberapa pencagahan yang dapat dilakukan untuk penanganan yang lebih tepat pada penderita thalassemia, diantaranya adalah :

  1. Pencegahan pertama,  yang perlu dilakukan adalah dengan menyebarluaskan informasi tentang Thalassemia baik ke keluarga, teman sebaya, sanak saudara dan masyarakat umum lainnya baik secara langsung maupun dengan memanfaatkan teknologi  seperti media sosial ke orang lain.

Pencegahan berikutnya yaitu dengan cara Deteksi dini kasus Thalassemia mayor dan intermedia melalui kegiatan pemeriksaan klinis dan darah pada pasien yang dicurigai menderita thalesemia. Sehingga jika terkonfirmasi dengan hasil deteksi dini tersebut, dapat dilakukan upaya penanganan penderita thalassemia sesuai rekomendasi dari tenaga kesehatan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *