Diawali dengan keberhasilan 3 kabupaten ; Kota Mataram,
Kabupaten Lombok Tengah dan Kota Bima
mendapat sertifikasi eliminasi malaria
NTB PASTI BISA ELIMINASI MALARIA.
Optimisme yang sama ditunjukkan oleh kabupaten lain. Hasil kesepakatan monitoring evaluasi kabupaten kota tanggal 28-31 Maret 2016, semua kabupaten yang belum eliminasi menyepakati bahwa tahun 2018-2019 adalah tahun target pencapaian sertifikat eliminasi malaria. Untuk level nasional, tahun 2020 ditargetkan seluruh wilayah Indonesia sudah melaksanakan intensifikasi dan integrasi dalam pengendalian malaria, sehingga pada tahun 2030 target nasional eliminasi malaria dapat terwujud.
PENCAPAIAN SIGNIFIKAN API KAB/ KOTA..
Selama tahun 2014-2016 API kabupaten/ kota berada dibawah angka 1/1000 bahkan pada tahun 2016 semua kabupaten/kota pencapaian API-nya dibawah 1/1000 kecuali Kabupaten Sumbawa Barat. Jika melihat pencapaian kabupaten/kota, maka Lombok Barat, Lombok Timur, Lombok Utara dan Sumbawa adalah kabupaten-kabupaten yang angka API-nya dalam 3 tahun terakhir dibawah 1/1000 namun belum mendapat sertifikasi malaria. Salah satu persyaratan kabupaten dinyatakan eliminasi malaria selain angka API dibawah 1/1000 adalah tidak adanya kasus penularan setempat atau indegeniousnya nol, sedangkan di 4 kabupaten tersebut masih ditemukan adanya kasus penularan setempat atau indegeniousnya belum nol.
TREND POSITIF API PROVINSI NTB.
Annual Parasite Incidence (API) adalah indikator yang digunakan untuk menentukan trend morbiditas malaria dan menentukan endemisitas suatu daerah (masih terjadi penularan malaria). API adalah jumlah kasus positif malaria per seribu penduduk pada satu tahun. API merupakan salah satu persyaratan suatu daerah masuk dalam fase eliminasi malaria yakni jika API kurang dari 1 per 1000 penduduk. Trend positif ditunjukkan dalam pencapaian API Provinsi NTB. Dalam 5 tahun terakhir sejak tahun 2012 s.d. 2016, pencapaian API terus mendekati angka nol, artinya kasus malaria terus mengalami penurunan. Trend ini sepatutnya terus dijaga untuk memastikan sertifikasi Provinsi NTB eliminasi malaria dapat tercapai sesuai target.
Pencapaian penanganan kasus malaria yang ditemukan setiap tahun mencapai 100%, artinya semua kasus yang ditemukan langsung mendapat penanganan.
Provinsi NTB memiliki tempat-tempat potensial untuk perindukan nyamuk malaria. Lagoon, kolam dan tambak adalah tempat yang paling potensial dan hampir disemua tempat di Pulau Sumbawa maupun Lombok memiliki daerah potensial perindukan dengan jenis nyamuk yang bervariasi. Beberapa lokasi memiliki 2 hingga 4 jenis nyamuk seperti Lombok Utara terbanyak jenis nyamuk Anopheles Sundaicus dan Anopheles Macullatus, namun ada juga lokasi yang hanya memiliki 1 jenis nyamuk seperti bima dan Lombok Timur dengan jenis nyamuk terbanyak Anopheles Sundaicus.
Eliminasi malaria NTB ditargetkan tercapai lebih cepat dari target nasional. Berbagai upaya mendorong percepatan eliminasi dilakukan provinsi dan kabupaten. Pembagian kelambu dilakukan terutama untuk daerah endemis. Pemerintah kabupaten juga mengupayakan larvaciding, dan penebaran ikan pemakan larva di kolam atau lagoon untuk menekan perindukan nyamuk. Mass blood survey (MBS), contact survey, dan penemuan penderita demam massal (mass fever survey) dilakukan untuk penemuan kasus dini agar cepat mendapat pengobatan. Belajar dari 3 kabupaten yang lebih dulu mendapat sertifikat eliminasi malaria, mereka berhasil menekan jumlah kasus malaria dengan cara menghilangkan tempat perindukan nyamuk dan melakukan surveillance ketat penyakit malaria.
Kebijakan eliminasi malaria tidak hanya melibatkan pemerintah tetapi melibatkan seluruh lapisan masyarakat, dilakukan secara menyeluruh dan terpadu antara pemerintah dan semua mitra kerja, lembaga donor, swasta, organisasi kemasyarakatan maupun masyarakat. Eliminasi dilakukan secara bertahap, dari kabupaten/kota sampai provinsi dan dari pulau ke pulau sampai seluruh wilayah memenuhi persyaratan eliminasi. Keterlibatan semua elemen masyarakat diharapkan akan benar-benar dapat mewujudkan NTB ELIMINASI MALARIA TAHUN 2019.