Pentingnya Energizer Pada Pelatihan Daring

Pentingnya Energizer Pada Pelatihan Daring

Nani Fitriani, S.Pd, MPH (Widyaiswara pada Bapelkes Provinsi NTB)

Pada masa pandemic Covid-19 saat ini, sangat diperlukan kehati-hatian dan harus mematuhi protokol Kesehatan seperti mencuci tangan, menggunakan masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilisasi. Hal ini membuat kegiatan belajar mengajar tidak bisa dilakukan seperti biasa. Pertemuan tatap muka di kelas dialihkan menjadi tatap muka secara virtual. Perkembangan teknologi memungkinkan metode pembelajaran jarak jauh dengan memanfaatkan berbagai aplikasi video conference yang tersedia saat ini.

Pada kegiatan belajar mengajar, energizer merupakan salah satu teknik yang sangat diperlukan untuk memecahkan kebekuan, kejenuhan, menumbuhkan focus, dan motivasi peserta. Jika peserta focus pada apa yang disampaikan fasilitator/ pemateri, maka peserta akan lebih mudah memahami materi yang disampaikan. Energizer juga sering digunakan sebagai peralihan situasi dari yang membosankan, mengantuk, menjenuhkan, dan tegang menjadi rileks, bersemangat, tidak mengantuk dan menumbuhkan rasa senang melihat/ mendengarkan fasilitator/ pemateri memberikan materi.

Dapt dibayangkan jika seseorang mengikuti pelatihan secara daring yang dimulai pada pukul 08.00 sampai dengan pukul 15.00 setiap hari, tanpa ada energizer di sela-sela waktu belajar mengajar, maka peserta akan merasa jenuh, tidak rileks, kurang bersemangat, dll. Setiap peserta juga memiliki ketertarikan dan motivasi yang berbeda-beda mengikuti pelatihan. Ada peserta yang mengikuti pelatihan dengan motivasi kuat, sehingga lebih bersemangat mengikuti kegiatan belajar mengajar dan menjadi lebih mudah memahami apa yang disampaikan fasilitator. Tidak demikian halnya dengan peserta yang mengikuti pelatihan hanya sekedar melaksanakan tugas yang diberikan pimpinannya, atau hanya sekedar berkumpul dengan teman-teman, bahkan ada yang mengikuti pelatihan dengan terpaksa.

Sebenarnya tujuan energizer pada suatu kegiatan belajar mengajar adalah mengarahkan otak agar berada pada kondisi gelombang alfa, membangun kembali suasana belajar agar serius, santai dan menyenangkan, serta menjaga stabilitas kondisi psikis maupun fisik peserta (peserta senantiasa segar dan nyaman dalam menyerap informasi). Memperhatikan begitu strategisnya energizer dalam sebuah kegiatan belajar mengajar adalah pelatihan diperlukan suatu strategi untuk menghilangkan kejenuhan dan menarik perhatian peserta. Jika fasilitator bisa “menghipnotis” peserta, maka kegiatan belajar mengajar  akan terasa tidak membosankan. Macam-macam energizer yang biasa dilakukan pada kegiatan belajar mengajar secara daring adalah tepuk tangan, menyanyi, senam otak, kuis-kuis, bercerita, video motivasi, dll.

Demikian, tulisan singkat mengenai pentingnya energizer pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung. Semoga bermanfaat bagi kita semua..Aamiin.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *