A. Pengertian ASHAR
Aksi Seribu Hari Pertama Kehidupan atau ASHAR adalah upaya untuk memperkuat program pelayanan kesehatan dan gizi bagi ibu dan anak pada periode seribu Hari Pertama Kehidupan atau 1000 HPK. Periode 1000 HPK adalah periode mulai hamil (9 bulan = 270 hari) sampai dengan anak usia 2 tahun (24 bulan = 730 hari). Di periode ini terjadi pertumbuhan sel otak yang pesat (90 %) dan tumbuh kembang anak yang optimal. Kegagalan memberikan asupan gizi dan pelayanan kesehatan yang baik di periode ini akan memberi dampak yang tidak baik bagi perkembangan anak di masa depan, dan kegagalan tersebut bersifat “irreversible” atau tidak dapat diperbaiki.
ASHAR bukan program baru, melainkan upaya merevitalisasi atau memperkuat program yang sudah ada serta menginisiasi kegiatan baru yang berkontribusi besar terhadap pelayanan kesehatan dan gizi bagi ibu dan anak di masa 1000 HPK tersebut. Salah satu pendekatannya adalah integrasi seluruh program dari berbagai komponen masyarakat dan aparat yang bermuara di desa / kelurahan dengan fokus perhatian pada 1000 HPK.
Dalam ASHAR akan diakselerasi pelaksanaan program unggulan seperti AKINO dan juga perbaikan gizi berbasis desa. ASHAR adalah reorientasi atau perluasan dari AKINO. Jika dalam AKINO fokus perhatian lebih banyak pada Ibu, atau Kematian Ibu, maka dalam ASHAR akan dirangkaikan dengan indikator Kematian Bayi dan Kekurangan Gizi (Gizi Buruk dan Stunting). Diharapkan angka-angka tersebut dapat tuntas di tingkat Desa/Kelurahan.
B. Tujuan ASHAR
Tujuan Umum
Terpenuhinya hak ibu dan anak di provinsi NTB untuk mendapatkan pelayanan kesehatan dan gizi pada periode 1000 Hari Pertama Kehidupan ( HPK).
Tujuan Khusus
- Mewujudkan keterpaduan / kemitraan yang efektif antar berbagai pemangku kepentingan untuk memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan dan gizi setiap ibu dan anak pada periode 1000 Hari Pertama Kehidupan ( HPK).
- Melakukan pendidikan gizi untuk meningkatkan kualitas asuhan gizi ibu dan anak pada periode 1000 Hari Pertama Kehidupan ( HPK).
- Memberikan pelayanan kesehatan yang standar pada ibu dan anak pada periode 1000 Hari Pertama Kehidupan ( HPK).
- Sasaran, Indikator dan Target ASHAR
Sasaran
- Ibu Hamil, Bersalin dan Nifas
- Bayi 0 – 12 bulan
- Anak 12 bulan – 24 bulan
Indikator dan Target
Indikator | Satuan | Target | ||||
2015 | 2016 | 2017 | 2018 | |||
Output | Jumlah Kematian Ibu | Orang | < 100 | < 100 | < 90 | < 90 |
Jumlah Kematian Bayi | Orang | < 1000 | < 1000 | < 900 | < 900 | |
Jumlah Baduta Gizi Buruk | Orang | < 200 | < 200 | < 150 | < 150 | |
Prevalensi Baduta Stunting | Persen | 35 | 35 | 30 | 25 | |
Proses | K4 | Persen | 90 | 92 | 94 | 95 |
Konsumsi TTD | Persen | 90 | 92 | 94 | 95 | |
Persalinan Nakes | Persen | 90 | 92 | 94 | 95 | |
Inisiasi Menyusu Dini | Persen | 60 | 65 | 65 | 70 | |
Vitamin A Baduta | Persen | 100 | 100 | 100 | 100 | |
Jumlah Ibu Hamil didampingi | Orang | 2000 | 2500 | 2500 | 3000 | |
Desa/Kelurahan yang bebas 4 (empat) masalah kesehatan (Desa ASHAR) | Persen | 75 | 80 | 85 | 90 |
- Strategi ASHAR
- Keterpaduan (integrasi) lintas program dan sektor
- Kesinambungan pelayanan kesehatan dan gizi
C. Jenis Kegiatan ASHAR
E.1. Intervensi Spesifik
Tindakan atau kegiatan yang ditujukan khusus untuk ibu dan anak periode 1000 hari Pertama Kehidupan. Kegiatan ini pada umumnya dilakukan oleh sektor kesehatan .
Jenis intervensi kesehatan dan gizi spesifik adalah sebagai berikut :
- Gizi : Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA), MMN/TTD pada Ibu Hamil, PMT Bumil KEK (khususnya local food)
- Kesehatan Ibu Anak : Kelas Ibu, P4K, kurikulum kebidanan (MTBM/MTBS), ANC terpadu, Stimulasi Deteksi Intervensi Dini Tumbuh Kembang ( SDIDTK)
- Pengendalian Penyakit : Penanggulangan Malaria pada Kehamilan, Tata Laksana Diare.
- Promosi Kesehatan : Pendampingan Perkesmas (Perawatan Kesehatan Masyarakat) untuk Rumah Tangga Prilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
- Posyandu : Revitalisasi posyandu menjadi Posyandu Keluarga.
- Perguruan Tinggi : Penelitian-penelitian terkait ASHAR.
E.2. Intervensi Sensitif
Berbagai kegiatan diluar kesehatan. Sasarannya adalah masyarakat umum, tidak khusus untuk periode 1000 Hari Pertama Kehidupan.
Namun direncanakan secara khusus dan terpadu dengan kegiatan spesifik, dampaknya sensitive terhadap keselamatan proses pertumbuhan dan perkembangan 1000 Hari Pertama Kehidupan. Intervensi sensitive meliputi :
- Program Aksi kepedulian : aksi mahasiswa, aksi kader/dasa wisma, organisasi profesi, kelompok pendukung ASI, dll.
- Reward/insentif : kader, desa ASHAR
- Desa mandiri pangan
- Advokasi ADD (Alokasi Dana Desa) dan Dana Desa untuk program kesehatan dan gizi
D. Pembiayaan
Pembiayaan untuk program ASHAR bersumber dari APBD Provinsi, APBD Kabupaten/Kota dan sumber lain yang tidak mengikat (CSR, Donor/ Yayasan/ Lembaga lain).
E. Pencapaian / Progres ASHAR
Sejak 2014 sampai dengan akhir 2016, pencapaian program ASHAR antara lain :
- Adanya Kesepakatan Bersama antara Pemerintah Provinsi NTB (Gubernur) dengan Pimpinan 18 Perguruan Tinggi Kesehatan untuk pelaksanaan Aksi Mahasiswa untuk Seribu Hari Pertama Kehidupan, pada Juni 2015.
- Adanya Peraturan Gubernur Nomor 45 Tahun 2016 Tentang Program Aksi Mahasiswa untuk Seribu Hari Pertama Kehidupan.
- Pembentukan Gugus Tugas ASHAR di Dinas Kesehatan Provinsi NTB, sebagai wadah koordinasi kegiatan.
- Pelaksanaan Aksi Mahasiswa untuk Seribu Hari Pertama Kehidupan di 5 Kabupaten / Kota melibatkan 2172 Mahasiswa kesehatan (2015-2016) dan sekitar 2000 mahasiswa baru (2016-2017) untuk melakukan pendampingan ibu hamil selama 1000 hari.
- Advokasi Kabupaten / Kota untuk menginisiasi program inovatif dalam rangka 1000 HPK, antara lain Lombok Timur dengan GRASIA (Gerakan Sayang Ibu dan Anak ) dan Lombok Barat dengan GEMADAZI (Gerakan Masyarakat Sadar Gizi).
- Identifikasi Desa contoh / model antar sector untuk sinkronisasi/ keterpaduan kegiatan di tingkat Desa (Desa Mapan, Desa GEN, Desa KB, Kampung KB, dll).
Mataram, Februari 2017