Cegah Penyebaran Penyakit, Kemenkes Bangun Jamban Keluarga di 42 Desa

Cegah Penyebaran Penyakit, Kemenkes Bangun Jamban Keluarga di 42 Desa

Mataram, 6 Desember 2018

Peristiwa gempa bumi di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) beberapa bulan lalu menimbulkan kekhawatiran akan menyebarnya berbagai penyakit yang bersumber dari lingkungan. Untuk mencegah hal tersebut, Kementerian Kesehatan RI melalui Dinas Kesehatan NTB memberikan bantuan intervensi kesehatan lingkungan berupa jamban keluarga kepada 42 Desa di wilayah NTB.

Kepala Dinas Kesehatan NTB dr. Nurhandini Eka Dewi, Sp.A., MPH mengatakan bantuan intervensi kesehatan lingkungan ini didasarkan atas beberapa pertimbangan, antara lain terjadinya bencana alam gempa bumi dan ditemukannya angka stunting yang cukup tinggi pada beberapa wilayah atau lokasi desa.

“Melalui bantuan ini diharapkan dapat mengurangi faktor risiko penyebab terjadinya beberapa penyakit berbasis lingkungan seperti diare, ISPA yang secara tidak langsung berpengaruh terhadap status gizi balita,” ujarnya, Sabtu (1/12/2012) di Mataram.

Adapun dari 42 desa yang mendapat bantuan tersebut, 25 desa di antaranya merupakan Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) Bencana, terdiri dari 10 desa di Lombok Utara, 5 desa di Lombok Barat, 5 desa di Lombok Timur, dan 5 desa di Sumbawa. Sisanya 17 desa BLM Stunting, dengan rincian 3 desa di Lombok Barat, 4 desa di Lombok Tengah, 2 desa di Lombok Timur, dan 8 desa di Sumbawa.

Lebih lanjut dr. Eka menjelaskan bantuan intervensi kesehatan lingkungan dari Kementerian Kesehatan ini memang terbatas jika dilihat dari segi jumlah dibandingkan dengan desa yang terdampak gempa maupun desa stunting. Sehingga, pemicuan pada desa stunting maupun desa terdampak bencana diharapkan tetap bisa dilakukan.

“Untuk itu kami tetap mengharapkan agar pemicuan pada desa stunting maupun desa yang belum mencapai Basno (Buang Air Besar Sembarangan Nol) dapat tetap dilakukan untuk mengubah perilaku masyarakat,” jelasnya.

dr. Eka juga menyampaikan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada Kelompok Kerja Masyarakat (KKM), Sanitarian Puskesmas, Pendamping Lapangan, Aparatur Desa, Kecamatan, Dinas Kesehatan Kabupaten dan sektor terkait lainnya yang telah bekerja keras untuk mewujudkan lingkungan yang lebih bersih dan lebih sehat. Serta kepada kemeterian Kesehatan RI yang telah memberikan BLM bagi 42 desa.

Serah terima aset intervensi kesehatan lingkungan berupa jamban keluarga tersebut dilaksanakan oleh Pejabat Pembuat Keputusan (PPK) Kemenkes kepada KKM. Serah terima itu disaksikan langsung oleh Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan RI dr. Kirana Pritasari, MQIH.

Gambar. Kunjungan Kerja Dirjen Kesmas Kemenkes RI Meninjau Langsung Jamban Bantuan BLM (Bantuan Langsung Masyarakat) di Desa Banyu Urip Kabupaten Loteng tanggal 2 Desember 2018

Dalam rangkaian kunjungan kerjanya, Dirjen Kesmas, dr. Kirana bersama rombongan dengan didampingi Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTB beserta jajaran, telah berkunjung dan melihat secara langsung jamban keluarga yang telah rampung dibangun di beberapa desa penerima BLM, yakni di antaranya Desa Pemenang Lombok Utara, Desa Jagaraga Lombok Barat, dan Desa Banyu Urip Lombok Tengah.

Kunjungan kerja tersebut menjadi kesempatan dr. Kirana untuk melakukan dialog dan edukasi kepada masyarakat. Harapannya, agar masyarakat bisa memanfaatkan jamban juga menjaga kebersihan lingkungan.

Berita pers ini disiarkan oleh Humas Dinas Kesehatan Provinsi NTB

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *