Cegah Demam Berdarah dengan PSN, GERMAS dan PHBS

Cegah Demam Berdarah dengan PSN, GERMAS dan PHBS

Ancaman Demam Berdarah Dengue (DBD) di Provinsi NTB masih menjadi perhatian di tengah pandemi COVID-19. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan provinsi terdapat peningkatan kasus DBD dari tahun 2019 sebanyak 2971 kasus, kemudian pada tahun 2020 sebanyak 4733 kasus dan yang meninggal sebanyak 13 kasus.  Dengan kasus tertinggi di Kabupaten Lombok Barat sebanyak 1608 kasus, disusul Kota Mataram sebanyak 811 kasus, Kabupaten Lombok Timur sebanyak 572 kasus, Lombok Utara sebanyak 454 kasus, Sumbawa sebanyak 401 kasus, Kota Bima sebanyak 256 kasus, Kabupaten Lombok Tengah Sebanyak 171 kasus, Bima sebanyak 145 kasus dan Sumbawa Barat sebanyak 106 kasus.  

Dengan adanya peningkatan jumlah kasus DBD tersebut, Dinas Kesehatan Provinsi NTB tetap menghimbau masyarakat selain melakukan tindakan untuk mencegah penyebaran COVID-19 agar tetap waspada mengantisipasi bahaya penyakit DBD, sebab penyakit yang disebabkan gigitan nyamuk Aedes Aegypti ini sangat berbahaya dan bahkan bisa menyebabkan kematian.

Ditengah pandemi Covid-19 yang membuat setiap orang harus melakukan physical distancing (jaga jarak minimal 1- 2 meter) serta anjuran untuk di rumah saja, dapat memicu peningkatan penyakit DBD, karena memungkinkan penularan DBD yang sangat cepat. Oleh karena itu dengan adanya anjuran untuk tetap di rumah saja diharapkan masyarakat dapat memanfaatkan waktu di rumah untuk melakukan kegiatan PSN secara mandiri bersama keluarga dan tetap menjaga pola hidup bersih dan sehat. Selain menjaga kebersihan, masyarakat juga harus mengenali gejala penyakit DBD. Jika terdapat salah satu anggota keluarga yang mengalami demam tinggi secara terus menerus, maka segera diperiksakan ke dokter atau pelayanan kesehatan terdekat untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Selamat Hari Demam Berdarah, 22 April 2021.  Mari bersama – sama cegah Demam Berdarah dengan PSN, GERMAS dan PHBS. Mulai dari diri sendiri, berperan sebagai Jumantik (Juru Pemantau Jentik) di rumah sendiri.

Penulis : Reny Yuli Aspiani

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *