Hari Ginjal Sedunia “Living Well with Kidney Disease” Hidup Berkualitas dengan Penyakit Ginjal
Ginjal merupakan salah satu organ pada tubuh manusia yang terletak di bawah tulang rusuk dan merupkan salah satu organ tubuh yang paling vital pada tubuh manusia karena berbagai fungsinya.
Salah satu fungsinya adalah untuk menyaring racun yang ada pada tubuh, menjaga keseimbangan garam dan mineral, memproduksi renin pengatur tekanan darah, memproduksi vitamin D yang penting bagi tulang, menghasilkan eritropoetin untuk menstimulasi produksi sel darah merah, dan masih banyak lagi.
Tangal 11 Maret diperingati sebagai Hari Ginjal Sedunia, merupakan kampanye kesadaran global akan pentingnya menjaga kesehatan ginjal dalam kehidupan sehari-hari Tahun 2021 diperingati dengan tema “Living Well with Kidney Disease (Hidup Berkualitas dengan Penyakit Ginjal)” yang memiliki pesan kepada seluruh pasien gagal ginjal kronik untuk hidup berkualitas di tengah penyakit yang selama ini di derita.
Walaupun tema hari ginjal sedunia 2021 berfokus pada pasien sakit ginjal, namun pencegahan sakit ginjal juga tetap ditekankan terutama mereka yang beresiko terkena penyakit ginjal. Mereka yang memiliki penyakit seperti hipertensi dan diabetes perlu mendapat perhatian lebih karena memiliki resiko sakit ginjal yang lebih besar.
Berikut 7 pola hidup sehat mencegah PGK yang bisa dilakukan sehari-hari:
- Aktivitas fisik teratur;
- Makan makanan sehat (hindari konsumsi gula, garam, lemak berlebihan);
- Kontrol tekanan darah dan gula darah;
- Monitor berat badan dan pertahankan berat badan normal serta mencegah obesitas;
- Minum air putih minimal 2 liter per hari;
- Tidak konsumsi obat-obatan yang tidak dianjurkan; dan
- Tidak merokok.
Dengan menerapkan pola hidup sehat, masyarakat bisa terhindar dari kerusakan ginjal yang berujung pada cuci darah. Selain itu, masyarakat juga harus mengetahui dan memahami apa itu penyakit ginjal kronik dan bagaimana pencegahannya.
Semakin dini penyakit ginjal diidentifikasi dan mendapatkan penanganan yang tepat sejak awal, maka peluang untuk sembuh pun jauh lebih besar.
Penulis : Reny Yuli Aspiani., S.Kep., Ns., M.Pd