Diklat Manajemen Pengelolaan Program Prioritas Tingkat Provinsi NTB
Capaian indikator derajat kesehatan di Provinsi NTB saat ini masih rendah, Angka kematian bayi (AKB) 57 per 1000 kelahiran, angka tersebut masih tinggi dibandingkan angka nasional yaitu 33 per 1000 kelahiran, Prevalsensi Kurang Gizi (gizi buruk & gizi kurang) pun demikian masih di angka 22,6% sementara angka nasional 17.8%, sedangkan angka stunting masih pada angka 37.2% angka ini masih tinggi dibandingkan angka nasional 29.6%.
Kondisi tersebut bertolak belakang dengan visi dan misi Provinsi NTB menuju NTB Gemilang terutama misi ke 3 “NTB Sehat dan Cerdas”. Fakta lain menujukkan bahwa pemantauan terhadap posyandu belum berjalan optimal, dimana angka kunjungan baru mencapai 84.29% yang berarti menyisakan 15.8% yang belum terpantau. hal tersebut tentu saja berdampak terhadap penemuan dini kasus gizi buruk melalui kegiatan posyandu.
Untuk mengatasi masalah tersebut Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat menjadikan Revitalisasi Posyandu sebagai Program Prioritas tahun 2019. Maka untuk itu diperlukan peningkatan mutu tenaga kesehatan khusunya tenaga puskesmas melalui pelatihan.
Melalui Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah Provinsi NTB, pemerintah memberikan pelatihan kepada 36 orang peserta dari Puskesmas Kota Mataram dan Dinas Kesehatan Kota Mataram . yang di laksanakan sejak 28 Oktober 2019 hingga 1 November 2019 bertempat di Badan PPSDM Daerah Provinsi NTB dimana pelatihan ini merupakan tahap awal dari rangakaian pelatihan yang akan dilaksanakan nantinya.
Pelatihan tersebut dirasa perlu untuk dilaksanakan guna meningkatkan kompetensi dan pemahaman konsep manajemen pengelolaan program priorotas melalui pengelolaan posyandu keluarga bagi petugas kesehatan. Sehingga diharapkan peserta yang hadir memiliki kompetensi dan pemahaman yang cukup guna mensukseskan program prioritas bidang kesehatan Revitalisasi Posyandu.