Dinkes NTB : Tes Cepat Molekuler (TCM) Diperlukan Untuk Deteksi Dini Tuberkulosis
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTB dr. H. Lalu Hamzi Fikri,MM.,MARS didampingi oleh Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi dan Kesehatan Bencana, Mardotillah, SKM., membuka secara resmi Pertemuan Monitoring dan Evaluasi Pemeriksaan Tes Cepat Molekuler (TCM) Tuberkulosis Tingkat Provinsi NTB Batch II di Hotel Lombok Plaza Mataram. Selasa (25/7/23).
Pertemuan yang diselenggarakan Dinas Kesehatan Provinsi NTB dengan dukungan penuh dari Global Fund ini merupakan tindak lanjut dari permasalah-permasalahan yang ada, yang nantinya menjadi dasar kebijakan untuk memberikan solusi.
Saat ini NTB memiliki 20.548 kasus beban TBC, 362 kasus TBC Anak dan 37 kasus TBC HIV. Beban sebesar itu perlu menjadi perhatian serius kita bersama.
Penggunaan Tes Cepat Molekuler (TCM) dalam diagnosis TBC merupakan salah satu solusi yang saat ini sedang diupayakan oleh pemerintah sebagai upaya mengatasi masalah TBC di Indonesia, dan merupakan terobosan yang memungkinkan diagnosa TBC dapat dilakukan dengan lebih cepat dan akurat.
Namun di balik canggihnya kemampuan TCM masih terdapat beberapa permasalahan yang perlu diberikan solusi. Ketersediaan Catridge yang langka menjadi salah satu penghambat saat ini.
”Masalahnya Catridge ini adalah monopoli dan hanya satu dan tidak bisa tergantikan, jadi solusinya adalah Catridge ini harus open source (bisa dibeli bebas) kalo mau catridgenya lancar.” Ungkap dr. Fikri dalam sambutanya.
Kondisi saat ini ketersediaan Catridge tidak seimbang dengan kebutuhan di lapangan. Catridge itu sendiri berfungsi sebagai alat diagnosis untuk mengetahui pasien terkonfirmasi TB atau tidak.
#TosTB #TCM #Tubekulosis #TheGlobalFund #DinkesProvNTB #DinkesNTB #SahabatSehat #SalamSehat #HumasSehat