Dinkes NTB Tingkatkan Pelaksanaan Proses Asuhan Gizi di Puskesmas

Dinkes NTB Tingkatkan Pelaksanaan Proses Asuhan Gizi di Puskesmas

Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) menunjukkan angka stunting (pendek) di Provinsi NTB mengalami penurunan dari 48,3% (2010) menjadi 45,3% (2013) dan menurun lagi menjadi 33,49 % pada tahun 2018. Meskipun demikian, angka stunting NTB masih diatas angka stunting nasional sebesar 27,6 % (2019) dan termasuk 10 provinsi dengan angka stunting tertinggi, bersama proviunsi NTT, Sulawesi Barat, Gorontalo, Aceh, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Tengah.

Tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan gizi dipuskesmas perlu memahami tentang proses asuhan gizi sehingga dapat menentukan diagnosis dan intervensi gizi dengan tepat dan cepat baik pada pelayanan gizi perseorangan maupun gizi masyarakat.  Untuk itu tenaga kesehatan di Puskesmas diharapkan mampu memberikan layanan fungsional teknis mengenai layanan gizi, meliputi aspek asuhan gizi perseorangan, asuhan gizi masyarakat dan penyelenggaraan makanan sebagai substansi terapi pada pasien.

PAG puskesmas merupakan sebuah pendekatan sistematik dalam memberikan layanan asuhan gizi yang berkualitas, melalui serangkaian aktifitas terorganisir yang meliputi identifikasi kebutuhan gizi sampai pemberian layanan. Seluruh tenaga kesehatan puskesmas perlu memahami secara utuh PAG oleh karena saling berkaitan dan mendukung antara satu dengan yang lainnya. Tahapan pelaksanaan PAG  dimulai melakukan  pengkajian, menentukan diagnosis, menetapkan intervensi yang tepat serta melakukan monitoring dan evaluasi.

PAG individu sama pentingnya dengan PAG masyarakat sehingga setiap puskesmas harus melakukan PAG individu dan PAG masyarakat agar masalah di wilayahnya dapat teratasi. Untuk dapat memberikan pelayanan gizi seperti Proses Asuhan Gizi, diperlukan petugas gizi puskesmas yang mampu secara ilmu dan terampil dalam melakukan intervensi, monitoring dan evaluasi. Agar pelayanan optimal dan penyelesaian masalah gizi dapat diatasi secara komprehensif, diperlukan juga pendekatan team-work berdasarkan kompetensi masing-masing.

Dalam rangka mewujudkan pelayanan proses asuhan gizi yang optimal, Seksi Gizi dan Promkes Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Provinsi NTB menyelenggarakan kegiatan Orientasi Proses Asuhan Gizi bagi Petugas Puskesmas selama 4 hari mulai tangga (16 s/d 19 November 2021) di Prime Park Hotel & Conventional Lombok, Mataram.

Kegiatan ini diikuti oleh 65 orang peserta dari provinsi sebanyak 5 orang dan peserta dari Puskesmas dan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota (Lombok Barat, Lombok Tengah dan Kota Mataram) sebanyak 60 orang, dengan narasumber dari Dinas Kesehatan Provinsi.

Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTB, dr. H. Lalu Hamzi Fikri, MM., MARS, sekaligus memberikan materi Kebijakan Proses Asuhan Gizi di Puskesmas, materi  tentang Proses Asuhan Gizi di Puskesmas disampaikan oleh Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Hj. Tuti Herawati., S.Si.T., MPH, dan dilanjutkan dengan pemberian materi tentang Manajemen Program Gizi di Puskesmas yang disampaikan oleh Kepala Seksi Gizi dan Promkes, Muhammad Johansyah., S.Gz., MPH.

Dengan terselenggaranya kegiatan ini diharapkan ada kesamaan pemahaman dan keterampilan tentang Proses Asuhan Gizi di Puskesmas, adanya Rencana Tindak Lanjut (RTL) dari masing-masing Puskesmas dan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota  dalam pelaksanaan  Proses Asuhan Gizi, adanya dukungan dalam pelaksanaan Proses Asuhan Gizi Puskesmas sebagai salah satu pelayanan esensial di puskesmas serta Proses Asuhan Gizi Puskesmas baik individu maupun masyarakat dapat dilaksanakan sesuai standar.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *