
Pandemi COVID-19 yang mengguncang sistem kesehatan global telah mengantarkan Indonesia pada pilihan menuju jalan perubahan. Kementerian Kesehatan telah bertekad untuk menjalankan transformasi sistem kesehatan Indonesia melalui Enam Pilar Transformasi Kesehatan. Salah satu pilar utamanya adalah Transformasi Layanan Primer yang dijalankan untuk mengatasi berbagai tantangan dalam pencapaian Indikator Kesehatan Nasional.
Transformasi Layanan Primer difokuskan untuk meningkatkan layanan promotif dan preventif, seperti memperkuat upaya pencegahan, deteksi dini, promosi kesehatan, membangun infrastruktur, melengkapi sarana, prasarana, SDM, serta memperkuat manajemen di seluruh layanan primer di tanah air. Untuk itu Direktorat Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementrian Kesehatan RI melalui program Pembinaan Kesehatan Masyarakat telah melakukan Uji Coba Program Inisiatif Transformasi Layanan Primer. Jakarta, 10 Juni 2022.
Dari uji coba model ini selanjutnya akan dikembangkan rencana replikasi bertahap (scale up) secara nasional. Sebanyak 9 (sembilan) lokus Puskesmas telah dipilih sebagai lokasi uji coba, mewakili kategori Puskesmas perkotaan, perdesaan, terpencil dan sangat terpencil yang berada di kawasan Sumatera Selatan, Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimatan Selatan, Sulawesi Selatan, NTT, NTB (yang diwakili oleh Kabupaten Sumbawa Barat), Maluku dan Papua. Selanjutnya di tiap Puskesmas tersebut akan diintervensi sebanyak 2 Posyandu Prima yang berasal dari 2 desa/kelurahan dan seluruh Posyandu yang ada desa/kelurahan tersebut.
Uji coba ini tentunya membutuhkan kesiapan berbagai elemen pendukung implementasi, pendampingan dan monitoring evaluasi selama uji coba berlangsung serta diseminasi hasil uji coba. Melalui uji coba ini diharapkan akan dapat diperoleh prototype integrasi layanan primer yang menjadi dasar pengembangan regulasi dan kebijakan untuk replikasinya di tingkat Nasional.
Penulis : Deasy Mariyani,SKM.M.Kes


