Percepat Penurunan AKI dan AKB di NTB, Dinas Kesehatan Provinsi Dorong Kabupaten/Kota Membentuk dan Tingkatkan Kesinambungan Puskesmas PONED
Dalam rangka meningkatkan kemampuan seluruh Puskesmas menjadi Puskesmas mampu PONED, maka Dinas Kesehatan Provinsi NTB melalui Bidang Kesehatan Masyarakat menyelenggrakan kegiatan pertemuan “Fasilitasi Implementasi PONED bagi Kabupaten/ Kota”. Kegiatan tersebut sekaligus mendorong dan memfasilitasi Kabupaten/ Kota untuk membentuk dan menjaga kesinambungan layanan PONED di Puskesmas yang ada di wilayah kerjanya. Dengan tersedianya puskesmas PONED di kabupaten/kota harapannya dapat mempercepat penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di NTB.
Kegiatan pertemuan berlangsung di Hotel Grand Legi Mataram selama 3 (tiga) hari, mulai tanggal 10 hingga 12 Agustus 2023 dengan peserta berjumlah 79 orang berasal dari Jajaran Kepala Bidang dan staf pada Dinas Kesehatan Provinsi, Dinas kes Kabupaten/Kota, rumah sakit dan puskesmas kabupaten/kota, dan narasumber yang dihadirkan antara lain dari Kemeterian Kesehatan (secara daring), Dinas Kesehatan Provinsi NTB, PD POGI NTB, PD IDAI NTB dan juga dari RSUD Provinsi NTB.
Kematian Ibu dan Kematian Bayi merupakan salah satu masalah kesehatan di Provinsi NTB. Angka Kematian Ibu (AKI) di Provinsi NTB memiliki kecenderungan meningkat. Berdasarkan SDKI 2012 AKI di NTB sebesar 251/ 100.000 kelahiran hidup meningkat menjadi 257/ 100.000 kelahiran hidup berdasarkan hasil Long Form Sensus Penduduk 2020 (LF SP2020). Padahal target AKI Tahun 2020 secara nasional yang tertuang di dalam RPJMN 2020-2024 adalah sebesar 230/ 100.000 kelahiran hidup.
Percepatan penurunan AKI dan AKB Provinsi NTB harus dilakukan melaului terobosan-terobosan atau program-program yang mempunyai daya ungkit kuat untuk menurunkan AKI dan AKB. Telah banyak upaya-upaya yang dilakukan untuk menurunkan AKI dan AKB di Provinsi NTB. Upaya-upayanya adalah melalui peningkatan akses pelayanan, peningkatan kualitas pelayanan kesehatan sesuai standar pada ibu dan bayi, peningkatan pemberdayaan masyarakat, dan penguatan tata kelola.
Pendekatan safe motherhood merupakan salah satu pendekatan yang digunakan untuk menurunkan AKI dan AKB. Terdapat 4 (empat) pilar pendekatan safe motherhood dalam menurunkan angka kematian ibu, yaitu keluarga berencana, pemeriksaan kehamilan sesuai standar, persalinan bersih dan aman, serta PONED dan PONEK.
Puskesmas dengan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar (PONED) merupakan strategi untuk persalinan yang aman di tingkat pelayanan dasar. Puskesmas PONED adalah puskesmas rawat inap yang memiliki kemampuan serta fasilitas PONED siap 24 jam untuk memberikan pelayanan terhadap ibu hamil, bersalin dan nifas serta kegawatdaruratan bayi baru lahir dengan komplikasi yang datang sendiri atau atas rujukan kader di masyarakat, bidan di desa, puskesmas dan melakukan rujukan ke RS / RS PONEK pada kasus yang tidak mampu ditangani.
Beberapa Puskesmas di Provinsi NTB telah mampu PONED. Seluruh Puskesmas diharapkan memiliki kemampuan Puskesmas PONED untuk mencegah terjadinya kematian ibu dan bayi. Puskesmas PONED yang telah terbentuk di Provinsi NTB kadang kala menghadapi kendala perpindahan/ mutasi tenaga yang telah terlatih PONED sehingga syarat Puskesmas PONED dari segi ketenagaan tidak bisa dipenuhi lagi disamping permasahan-permasalahan lainnya.
Selain upaya meningkatkan kemampuan seluruh Puskesmas menjadi Puskesmas mampu PONED, Dinas Kesehatan dalam kegiatan Fasilitasi Implementasi PONED bagi Kabupaten/ Kota tersebut juga bertujuan meningkatkan dan me-refresh pengetahuan peserta mengenai layanan PONED; peserta mampu mengidentifikasi keberadaan tenaga, sarana, dan prasarana di Puskesmas yang menjadi sumber daya sebuah Puskesmas PONED; peserta mengetahui jenis pelayanan maternal dan neonatal yang dibayarkan oleh BPJS Kesehatan; meningkatkan dan me-refresh pengetahuan peserta mengenai Rumah Sakit PONEK sebagai fasilitas kesehatan rujukan yang mampu memberikan pelayanan kegawatdaruratan maternal dan neonatal.
Penulis : I Gusti Ayu Juliantari, S.ST., S.Si.,MPH