IMPLEMENTASI E-LOGISTIK DALAM MENDUKUNG PENGELOLAAN OBAT SATU PINTU DI INSTALASI FARMASI PROV/KAB/KOTA
Mataram, 17 Oktober 2018. Obat merupakan kebutuhan vital bagi kesehatan manusia, oleh karena itu keberadaanya harus terus terpantau di setiap daerah. Kementerian Kesehatan sebagai instansi yang bertanggung jawab atas peredaran obat memiliki peranan penting dalam menata pendistribusian obat pada level daerah.
Di era otonomi daerah pengelolaan obat merupakan kewenangan yang di serahkan kepada kabupaten/kota, hal ini menjadikan pemerintah pusat kesulitan untuk memantau ketersediaan obat di seluruh Indonesia. Yang disebabkan oleh tidak adanya laporan secara periodik tentang ketersedian obat didaerah.
Permasalahan tersebut kemudian memunculkan Konsep OGP ( One Gate Policy) yaitu suatu system untuk memantau distribusi dan ketersedian obat melalui satu pintu. Dimana sitem pelaporan ketersedian dan pendistribusian obat akan dipantau melalui system online sehingga diharapkan pengelolaan dan pedistribusian obat antara Pemerintah Pusat dan Daerah lebih efisien.
Melalui konsep OGP (One Gate Policy) Direktorat Tatakelola Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan mengembangkan Software E-Logistik berbasis Website. Yaitu sebuah sistem yang mengaplikasikan konsep OGP (One Gate Policy) dimana Pemerintah Pusat dapat memantau secara actual tingkat kecukupan, ketersedian serta kondisi obat antara produsen dan stok di daerah secara real time.
Dengan adanya software e-logistik Instalasi Farmasi baik di Kabupaten/Kota maupun provinsi dapat melaporkan tingkat ketersedian, kecukupan dan kondisi obat di Daerah secara tepat waktu, untuk menghindari adanya kekosongan stok obat di kantong-kantong pendistribusian obat di daerah.
Maka berdasarkan hal tersebut Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Barat, melaksanakan pertemuan dengan tema “ Implementasi E-Logistik Dalam Mendukung Pengelolaan Obat Satu Pintu Di Instalasi Farmasi Kabupaten/Kota” Pertemuan tersebut bertujuan untuk mensosialisasikan penggunaan Software E-Logistik sebagai sarana pengelolaan dan pelaporan ketersedian obat di tingkat daerah.
Pertemuan yang melibatkan 30 orang peserta tersebut merupakan upaya Pemerintah Pusat dan Dinas Kesehatan Provinsi NTB dalam rangka penguatan SDM Tata Kelola obat di Instalasi Farmasi Kabupaten/Kota Provinsi NTB. Setiap peserta yang hadir diperkenalkan dan di ajarkan tentang pengoperasian Software E-Logistik sebagai sarana tata kelola obat di Intalasi Farmasi dengan lebih efisien.
Sosialisasi Penggunaan E-Logistik
Kegiatan dibuka secara resmi oleh Sekertaris Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Barat Bapak Marjito, S.Si, SKM, M.Kes (Rabu, 17/10/18) di Hotel Aston In Mataram. Hadir juga dalam kegiatan tersebut Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTB Ibu dr. Nurhandini Eka Dewi, S.Pa dan menyempatkan diri berdialog dengan peserta kegiatan terkait kendala-kendala yang terjadi di daerah masing-masing.
Sambutan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTB Ibu dr. Nurhandini Eka Dewi, S.Pa saat pembukaan
Foto bersama peserta pertemuan
Download :