Kadinkes Provinsi NTB Buka Rapat Koordinasi Tekhnis SSGI Wilayah III Provinsi NTB
Studi Status Gizi Indonesia atau SSGI merupakan survei skala nasional berbasis komunitas. SSGI dilaksanakan secara berkala untuk mendapatkan angka status gizi masyarakat Indonesia, terutama balita, untuk mendukung program prioritas pemerintah yaitu penurunan stunting.
Dengan adanya kegiatan Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) ini, tren status gizi balita setiap tahunnya dapat digunakan sebagai bahan monitoring dan evaluasi terhadap output dari intervensi gizi serta status gizi. Sebagaimana diketahui bahwa status gizi merupakan salah satu indikator yang digunakan untuk prevalensi stunting pada anak balita.
Untuk itu diselenggarakan Rapat Koordinasi Teknis SSGI Wilayah III Provinsi NTB di Aula Prima Husada, Dinas Kesehatan Provinsi NTB, Senin (1/8/2022), dan dibuka oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTB, dr. H. Lalu Hamzi Fikri, MM.MARS.
Berbagai upaya telah dilakukan Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Barat dalam menekan masalah gizi terutama stunting, di antaranya dengan cara :
- Mengawal Pelaksanaan SSGI di 10 Kabupaten Kota
- Penguatan basis data melalui surveilans gizi melalui e-PPGBM (elektronik Pencatatan Gizi Berbasis Masyarakat)
- Pemberian PMT balita kurus dan ibu hamil KEK
- Distribusi TTD Rematri
- Penguatan Posyandu Keluarga
- Konvergensi Stunting
Hasil SSGI diharapkan dapat menggambarkan capaian program khususnya di bidang kesehatan ibu dan anak dalam memenuhi target RPJMN yaitu menurunkan angka stunting hingga 14 % pada tahun 2024.