Kesiapan Menghadapi Resiko Bencana, Dinkes NTB Adakan Pelatihan Peningkatan Kapasitas Disaster Medical Team (DMT) Tingkat Provinsi
Indonesia secara umum menjadi negara yang memiliki potensi bencana alam yang terbilang tinggi, hal ini dikarenakan Indonesia dilalui oleh sirkum fasifik atau yang dikenal dengan Cincin Api Pasifik, keadaan tersebut termasuk di Nusa Tenggara Barat.
Bila kita menghitung jumlah kejadian bencana alam di NTB 2 tahun terakhir, tercatat sebanyak 206 kejadian bencana alam sejak Januari 2021 hingga Oktober 2022, dari jumlah tersebut setidaknya ada 5 jenis kejadian bencana sepanjang tahun 2021 hingga 2022 saat ini, yaitu bencana banjir, tanah longsor, puting beliung, kebakaran hutan dan gempa bumi. sebanyak 222.853 jiwa terdapak dari rentetan bencana yang terjadi di NTB.
Melihat tinggginya potensi bencana alam di Indonesia khususnya di NTB, maka diperlukan kesiapan yang komprehensif dan memadai dalam menghadapi bencana yang menyebabkan krisis kesehatan antara lain timbulnya korban massal, pengungsian dan lumpuhnya pelayanan kesehatan.
Disaster Medical Team (DMT) merupakan tim kegawatdaruratan medis yang berperan paling dominan untuk menolong korban bencana, terdiri dari beragam profesi seperti dokter, perawat, bidan, apoteker, dokter spesialis, analis laboratorium, tenaga kesehatan masyarakat dan psikolog.
Untuk hal tersebut Dinas Kesehatan Provinsi NTB mengundang sebanyak 42 Tim Medis dari PPC PSC – 199 RSUD Provinsi NTB, Rumah Sakit Mandalika, Rumah Sakit Jiwa Mutiara Sukma Mataram, Dankesyah Korem 162 Wirabhakti, Biddokkes Polda NTB, Rumah Sakit Universitas Mataram dan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram untuk mengikuti Pelatihan Peningkatan Kapasitas Disaster Medical Team (DMT), Senin – Kamis (19 – 22 Desember 2022) di Hotel Grand Legi Mataram, dan dibuka oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTB dr. Lalu Hamzi Fikri, MM.,MARS.
Kepala Seksi Surveilans, EIKB Dinas Kesehatan Provinsi NTB Mardotillah, SKM selaku panitia kegiatan menyampaikan bahwa kegiatan ini ditujukan untuk meningkatkan kapasitas dan kompetensi Tim Medis, mendorong terbentuknya Disaster Medical Team (DMT) yang cepat respon disetiap fasilitas kesehatan, serta mempererat koordinasi, kolaborasi dan integritas semua pihak dalam penanggulangan krisis kesehatan saat terjadi bencana.
Dengan ketersediaan tim medis yang memadai, serta kolaborasi yang kuat antara semua pihak sehingga dapat meminimalisir jumlah korban saat terjadinya bencana.