Kolaborasi DTO, Pusdatin Kemenkes dan UNICEF Perkuat Pelayanan Kesehatan Primer

Kolaborasi DTO, Pusdatin Kemenkes dan UNICEF Perkuat Pelayanan Kesehatan Primer

Berdasarkan Surat dari Chief of Health UNICEF Indonesia tentang kegiatan Kolaborasi antara Digital Transformation Office (DTO), Pusdatin Kementerian Kesehatan, Dirjen Bangda Kementerian Dalam Negeri dan UNICEF dalam memperkuat pelayanan kesehatan primer melalui sistem informasi kesehatan. Untuk itu Dinas Kesehatan Provinsi NTB memfasilitasi Kegiatan Peningkatan Kapasistas terkait Kebijakan Sinkronisasi dan Integrasi Sistem Perencanaan, Penganggaran dan Pemantauan pada Dinas Kesehatan dan Puskesmas BLUD pada hari Kamis, 31 Maret 2022 di Aula Bakti Husada .

Peserta yang hadir berasal dari perwakilan UNICEF, Pusdatin Kementerian Kesehatan, DTO, Kabid Pelayanan Kesehatan, Kepala seksi Gizi dan Promkes, Sub Koordinator Program Sub Koordinator Datin dan Litbangkes Dinas Kesehatan Provinsi NTB, Sub Koordinator Kesehatan Keluarga dan peserta dari Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok timur dan Kabupaten Lombok Barat.

Kegiatan ini di awali dengan pembukaan oleh Sekretaris Dinas Kesehatan Provinsi NTB , dr. Handomi Hasan, dimana pada saat pembukaan beliau menyebutkan bahwa harapan dari hasil yang sudah dilakukan pendataan di dua puskesmas yaitu Puskesmas Sembalun dan Puskesmas Sekotong sebelumnya bisa diterapkan sebagai mestinya.

Seusai acara dibuka oleh Sekretaris Dinas Kesehatan, dilanjutkan M. Ismed Nuromadhoni, SST selaku Sub Koordinator Porgram menyampaikan bahwa banyak sekali jenis pelaopran yang ada di dinas kesehatan terutama pemegang program masing-masing seksi dan semua itu memiliki indikator penilaian yang berbeda-beda.

Acara dilanjutkan dengan pemaparan materi disampaikan oleh perwakilan dari UNICEF terkait dukungan peningkatan kapasitas itu sendiri. Dalam paparan beliau menyebutkan bahwa untuk membangun kembai pelayanan kesehatan primer untuk pengutan system kesehatan daerah sebagai upaya meningkatkan status kesehatan masyarakat, standard pelayanan minimal (SPM), indikator pembangunan kesehatan masyarakat (IPKM) dan indikator pembangunan Manusia (IPM).

Pendekatan yang digunakan untuk mencapai hasil yang diinginkan adalah pelayanan kesehatan terpadu terfokus pada pelayanan kesehatan primer dan fungsi kesehatan masyraakat esensial, pemberdayaan masyarakat dan komunitas dan determinan kesehatan berupa kebijakan dan aksi multisectoral dengan tujuan membangun kembali pelayanan kesehatan primer dan penguatan sistem kesehatan daerah.

Beberapa peserta pertemuan berharap agar segera dilakukan digitalisasi kesehatan sehingga petugas puskesmas tidak lagi mengentry berkali kali laporan pada aplikasi yang berbeda padahal variabel yang dientry adalah sama sehingga mempercepat proses pelaporan yang telah ada. Digitalisasi kesehatan akan diterapkan di puskesmas untuk itu agar diperhatikan kualitas sumber daya manusia serta kulaitas jaringan internet yang mendukung. Harapan peserta dari Dinas Kesehatan Provinsi agar digitalisasi kesehatan dapat dicapai agar dilakukan perencanan yang kmprehensip dengan memperhitungkan semua peluang, potensi dan hambatan. Diharapkan keberhasilan penerapan digitalisasi kesehatan dapat direplikasi di kabupaten lain pada waktu yang berbeda.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *