Kunjungan kerja menkes ke Kantor Bupati Lombok Barat

Kunjungan kerja menkes ke Kantor Bupati Lombok Barat

Usai meninjau pelayanan kesehatan di RSAD dan RSUD Provinsi NTB Menteri Kesehatan RI Letjen TNI (Pur.) Dr. dr. Terawan Agus Purtanto. Sp. Rad (K) melanjutkan lawatan menuju Desa Kuripan pukul untuk melakukan kunjungan ke Kantor Bupati Lombok Barat dalam rangka Serah Terima Aset Intervensi Kesehatan.

Sebelum menuju Kantor Bupati Lombok Barat Menkes bersama Ibu ketua PKK menyempatkan diri mengunjungi Posyandu Mawar 1 Desa Kuripan untuk melihat secara langsung kegiatan posyandu yang ada di sana.

Kedatangan Menkes dan Istri di sambut suka cita oleh seluruh petugas posyandu, salah satu petugas mengatakan seluruh petugas telah standby sejak jam 6 pagi untuk menunggu kedatangan Pak Menkes dan Istri. Sambutan yang cukup antusias tersebut menjadikan Menkes terlihat cukup senang seraya ikut bernyanyi bersama petugas posyandu yang menyambut Menkes saat itu.

Disana Menkes di ajak melihat proses pelayanan posyandu terintegrasi seperti PMBA, posbindu, posyandu remaja, posyandu ibu dan anak. Bahkan Menkes ikut mencicipi makanan sehat dan menyuapi salah satu balita. Kunjungan di di Posyandu Mawar 1 diakhiri dengan pemberian bingkisan kepada anak – anak penderita stunting serta foto bersama.

Selanjutnya Menkes dan Istri melanjutkan kunjungan menuju Kantor Bupati Lombok Barat. Untuk melakukan serah terima Aset Intervensi Kesehatan dengan Bupati Lombok Barat.

Setibanya di Kantor Bupati Menkes dan rombongan di sambut oleh Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid.

Sejak tahun 2017 Kabupaten Lombok Barat di jadikan daerah percontohan penurunan stunting oleh Pemerintah Pusat. Hal itu karena Lombok Barat secara komitmen mampu menurunkan angka stunting. Pada tahun 2008 kasus stunting di Lombok Barat mencapai angka 49% Pemerintah Kabupaten Lombok Barat telah berhasil menurunkan angka kasus stunting menjadi 23.2% pada tahun 2019.

Keberhasilan tersebut dapat di raih karena adanya intervensi yang di dukung oleh Pemerintah Pusat. Dan angka tersebut sudah berada diatas angka rata-rata Provinsi bahkan Nasional. H. Fauzan mengatakan intervensi di Kabupaten Lombok Barat di lakukan dari hulu dengan memberikan arahan dan bimbingan kepada anak Sekolah Dasar pada 48 Sekolah Dasar di Kabupaten Lombok Barat.

Sementara itu Menkes kembali mengingatkan bahwa ada 2 isu kesehatan yang menjadi perhatian dan konsern Pemerintah saat ini. Yaitu Stunting dan Jaminan Keeshatan Masyarakat (jamkesmas). Menurut Menkes Stunting tidak hanya terjadi karena kurangnya asupan gizi pada anak, Kondisi sanitasi yang tidak baik serta lingkungan yang tidak sehat menyebabkan sumber penyakit yang menjadi pemicu terjadinya kasus stunting.

Sanitasi yang baik seperti stop buang air besar sembarangan, cuci tangan pakai sabun, dan pengelolaan air untuk minum dan makan serta ketersediaan jamban juga memegang peranan penting dalam pencegahan stunting maka perlu menjadi perhatian pemerintah baik Pusat maupun Daerah.

Menurut Menkes Stunting bisa cegah melalui intervensi sensitif seperti, pemberian stimulan, peningkatan sanitasi berkualitas sebagai pemenuhan layanan masyarakat dan pemerintah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *