Melalui Workshop Dikes NTB Tingkatkan Kemampuan Fasyankes Gunakan SITB
Oleh : Kadek Mulyawan, SKM, MPH
Untuk mempercepat implementasi Sistem Informasi Tuberkulosis (SITB) secara nasional, Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Barat melalui dukungan dana dari GF ATM mengadakan workshop SITB. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kemampuan peserta menggunakan SITB di tempat kerjanya masing-masing sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan secara khusus kegiatan ini bertujuan untuk melatih Fasyankes (Fasilitas Pelayanan Kesehatan) untuk menggunakan SITB, memfasilitasi fasyankes dalam pelaksanaan penggunaan SITB di tingkat Fasyankes, dan memastikan petugas Fasyankes melakukan input SITB.
Workshop yang berlangsung selama 3 (tiga) hari mulai tanggal 28 s.d. 30 Januari 2020, di Hotel Grand Madani, Mataram tersebut dibuka secara resmi oleh Sekretaris Dinas Kesehatan Provinsi NTB Marjito, S.Si., SKM., M.Kes. dan diikuti oleh 30 orang dari 10 kabupaten/kota yakni dari wasor TB, data officer dan bagian farmasi dan 2 orang dari provinsi yang merupakan Technical Officer (TO) dan bagian farmasi RSUD Provinsi NTB. Narasumber dan fasilitator kegiatan berasal dari Dinas Kesehatan Provinsi NTB dan RSUD Provinsi NTB.
Dalam workshop itu pula disepakati beberapa hal sebagai tindak lanjut, antara lain:
- Adanya komitmen semua petugas pengelola TB baik di dinas kesehatan kab/kota maupun fasyankes untuk melakukan input data TB (kasus, laboratorium dan logistik) di SITB mulai tahun 2020
- Pengelola program TB kab/kota membuat akun SITB bagi PP TB di fasyankes.
- PP TB , DO dan Instalasi Farmasi kab/kota saling berkoordinasi dalam pelaksanaan pelatihan SITB untuk tenaga fasyankes di wilayah kerja masing-masing pada awal Februari 2020
- Input data TB di fasyankes dilakukan mulai triwulan 1 2020 setelah pelatihan SITB di Kabupaten/Kota.
- Memastikan dan memantau fasyankes dalam melakukan pencatatan dan pelaporan TB di SITB.
- Kendala dan pertanyaan terkait penggunaan SITB dilakukan secara berjenjang ke Dinas Kesehatan kab/kota dan provinsi. Selanjutnya Dinkes Prov akan menghubungi Subdit TB.
Sebelumnya diketahui Subdit TB Kemenkes RI telah mengembangkan SITB yang dapat digunakan untuk melakukan pencatatan dan pelaporan kasus (TB sensitif dan TB Resistan Obat), pengelolaan logistik, laboratorium dan terintegrasi dengan sistem informasi kesehatan lainnya (SIHA, SIM RS, dll). Pada tahun 2020 direncanakan Program Penanggulangan TB Nasional dalam melakukan pencatatan pelaporan dan analisis data TB menggunakan SITB.
Uji coba terbatas SITB telah dilakukan di Surabaya dan Bandung, serta piloting implementasi SITB di Deli Serdang dan Jakarta Barat. Sebelum diimplementasikan secara nasional maka perlu dilakukan workshop SITB di levelpusat kepada pengelola program TB dan petugas farmasi tingkat provinsi, TO PMDT, serta Lab Rujukan Nasional. Workshop SITB di level pusat sudah dilaksanakan pada tanggal 22 s.d 25 November 2019. Sesuai jadwal yang telah ditentukan dari subdit TB, pelaksanaan workshop SITB di level provinsi sampai kepada level fasyankes harus dilaksanakan maksimal sampai dengan bulan Maret 2020.
Dokumentasi Kegiatan Melalui Workshop Dikes NTB Tingkatkan Kemampuan Fasyankes Gunakan SITB :