Monitoring Evaluasi Kelompok Kerja Tata Laksana Kasus Malaria Upaya Percepatan Eliminasi Malaria di Provinsi NTB

Monitoring Evaluasi Kelompok Kerja Tata Laksana Kasus Malaria Upaya Percepatan Eliminasi Malaria di Provinsi NTB

Salah satu masalah yang dihadapi dalam eliminasi malaria adalah banyaknya faktor yang terkait dengan penyebaran malaria sehingga upaya penanggulangannya harus dilaksanakan secara komprehensif dan terpadu oleh semua komponen terkait dan menjadi bagian integral dari pembangunan nasional.

Untuk mengatasi masalah tersebut telah diterbitkan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 131/Menkes/SK/III/2012 tentang pembentukan Forum Nasional Gebrak Malaria (FNGM) yaitu forum koordinasi lintas program dan lintas sektor yang bertugas membantu Menteri Kesehatan dalam merumuskan berbagai kebijakan dan strategi dalam menggerakkan kegiatan pengendalian malaria menuju tercapainya eliminasi malaria di Indonesia tahun 2030.

Komisi Diagnosis dan Pengobatan Malaria  yang merupakan salah satu komisi di FNGM yang beranggotakan klinisi, pemerhati malaria dan ahli epidemiologi malaria berkontribusi dalam memberikan rekomendasi dan masukan yang efisien dan efektif bagi program untuk membuat  dan strategi dalam pengendalian malaria nasional dengan memberikan rekomendasi kebijakan pengobatan, melakukan supervisi dan bimbingan teknis di daerah, mengidentifikasi dan mencari solusi permasalahan dalam penatalaksanaan malaria di lapangan.

Salah satu strategi yang dilakukan dalam percepatan pencapaian eliminasi malaria di daerah endemis tinggi yang mengalami stagnansi dalam pengendalian malaria  serta daerah yang memiliki kelompok resiko seperti mobile migrant population adalah dengan melakukan monitoring dan evaluasi terhadap kelompok kerja tatalaksana malaria di provinsi.

Untuk itu Seksi P2MZ Bidang P2P Dinas Kesehatan Provinsi NTB bekerjasama dengan GF Malaria menyelenggarakan kegiatan Pertemuan Monitoring dan Evaluasi Kelompok Kerja  Tatalaksana Kasus Malaria Provinsi NTB selama 3 hari mulai tanggal 25 – 27 Oktober 2021 di Hotel Same Mataram.

Kegiatan ini diikuti oleh 17 orang peserta dari Tim Pokja tatalaksana Malaria, Komisi Ahli, Dinas Kesehatan Provinsi, Dinas Kesehatan Kabupaten dan dibuka secara resmi oleh Sekretaris Dinas Kesehatan Provinsi NTB, Rohmi Khoiriyati, SKM., M.Si.

Dalam sembutanya beliau menyampakan bahwa meskipun saat ini penyakit malaria bukan merupakan masalah kesehatan utama di NTB namun dibeberapa wilayah penyakit ini masih menjadi perhatian kita semua  terutama pada daerah daerah pedalaman dan dipinggir pantai. Pada daerah pariwisata penyakit malaria perlu diwaspadai karena sampai saat ini daerah kita masih menjadi daerah travel warning bagi beberapa Negara Eropa.

Selajutnya beliau meyampaikan bahwa hal lain yang perlu mendapat perhatian adalah perilaku masyarakat kita yang masih mendukung terjadinya penyakit malaria seperti pada daerah yang masih endemis masyarakat masih ada yang tidur tidak pakai kelambu, disekitar pemukiman masih dijumpai tempat perindukan nyamuk Anopheles dan hal lain adalah bila menderita penyakit malaria minum obat tidak tuntas dan pula masyarakat menganggap penyakit malaria adalah penyakit biasa.

Lebih lanjut beliau menyampakan bahwa dengan target NTB terelilminasi dari penyakit malaria tahun 2030, saat ini baru 3 kabupaten/kota yang sudah mendapat sertifikat eliminasi yaitu Kota Mataram dan Kota Bima serta Kabupaten Lombok Tengah sedangkan 7 kabupaten lainnya masih pada tahap pra eliminasi dan tahap pemberantasan, sehingga kita masih harus bekerja lebih giat lagi untuk menuju hal tersebut dengan dukungan dari semua pihak.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *