NTB Kembali Jadi Tuan Rumah Gelar Teknologi Tepat Guna (GTTG) Nusantara)
NTB menjadi tuan rumah Gelar Teknologi Tepat Guna (GTTG) Nusantara XXV yang diselenggarakan pada 4-17 Juli 2024. Pembukaan event nasional ini dilakukan di Islamic Center, Mataram, pada Senin (15/7).
Ini merupakan kedua kalinya NTB ditunjuk sebagai tuan rumah setelah sebelumnya terpilih pada tahun 2015.
PJ Gubernur, Hassanudin, menyebutkan NTB bagai “tetesan surga” dengan potensi pariwisata besar, salah satunya Gunung Rinjani di Pulau Lombok, dan Mata Jitu di Pulau Sumbawa.
“Kami ingin mengajak para tamu untuk tidak hanya mengikuti rangkaian kegiatan GTTG, namun bisa meluangkan waktu mengeksplorasi kekayaan alam Nusa Tenggara Barat,” ungkapnya.
Secara khusus, Hassanudin menyampaikan ucapan terima kasih kepada Pemerintah Pusat yang telah menunjuk NTB sebagai tuan rumah GTTG.
GTTG sebagai ajang penukaran informasi dan inovasi TTG dari seluruh Provinsi di Indonesia. Ajang yang menjadikan teknologi sederhana namun efektif dapat menjadi solusi bagi berbagai persoalan dan dapat mendorong kemandirian ekonomi lokal.
Pj Gubernur menyatakan, teknologi tepat guna sangat berperan dalam pembangunan daerah.
“Dari 1.021 desa di NTB, Berdasarkan Indeks Desa Membangun (IDM), jumlah desa tertinggal di NTB pada tahun 2022 yaitu 55 desa, kemudian pada 2023 tersisa tujuh desa saja. Pada 2024, tidak ada lagi desa tertinggal di NTB” jelas Hassanudin.
Pemanfaatan teknologi tepat guna yang efektif dapat mendorong perkembangan desa di NTB.
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Desa PDTT), Abdul Halim Iskandar, secara resmi membuka kegiatan tersebut.
Gelaran ini juga dirangkaikan dengan penyerahan penghargaan oleh menteri kepada para pemenang lomba Posyantek Desa Berprestasi, Lomba Inovasi TTG, dan Lomba TTG Unggulan Tingkat Nasional, pemenang Lomba SDGs Desa dan pemenang penulisan best paper.
Dalam sambutannya, Halim Iskandar berharap dapat memanfaatkan BUMDesa, BUMDesa bersama menjadi bagian dari upaya membangun kolaborasi dalam ekosistem pemasaran teknologi tepat guna.
“Bagian penting dalam ekosistem pemasaran teknologi tepat guna adalah pemerintah daerah. Dengan upaya memasukkan teknologi tepat guna dalam e-kalatog, baik dalam konteks lokal maupun nasional, sehingga mudah dibeli secara resmi oleh pemerintah daerah, pemerintah desa lain dan juga pengusaha lokal yang membutuhkan,” ungkapnya.
Mengakhiri sambutannya, Halim mengucapkan selamat kepada seluruh penerima penghargaan.
Turut hadir, Wamen Desa PDTT, Forkopimda, Gubernur, Bupati dan Walikota seluruh Indonesia, dan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTB bersama pimpinan OPD lain