
Provinsi NTB telah menghadapi masalah gizi kurang sejak beberapa dekade. Berdasarkan RISKESDAS 2018, NTB memiliki angka stunting yang tinggi pada balita sebesar 33,49% dan angka wasting tertinggi di Indonesia sebesar 14,41%. Data juga menunjukkan bahwa 27% remaja usia 16-18 tahun mengalami stunting, 10,4% kurus kering, dan 7,9% kelebihan berat badan dan obesitas.
UNICEF Indonesia telah mendukung pemerintah Provinsi NTB dalam melaksanakan program PGBT melalui Kerjasama dengan Dinas Kesehatan Provinsi NTB sejak tahun 2019. Pelatihan dan orientasi offline PGBT bagi tenaga kesehatan di 57 Puskesmas dan staf Dinas Kesehatan di 10 kabupaten/kota dilakukan pada tahun 2019 dan 2020, serta dilanjutkan dengan orientasi online bagi 375 tenaga Kesehatan di dinas lesehatan kabupaten dan puskesmas pada bulan April 2021. UNICEF juga mendukung pemberian PITA LILA bagi seluruh Kabupaten/kota untuk melakukan skrining anak gizi buruk di posyandu dan masyarakat dan Ready to Use therapeutic food (RUTF) sebagai makanan pemulihan bagi balita 6-59 bulan sangat kurus yang menerima rawat jalan difasilitas kesehatan.
Namun pelaksanaan orientasi ini masih belum mencakup seluruh tenaga gizi diseluruh Puskesmas yang ada di Provinsi NTB dan pelaksanaan penapisan dan perawatan anak gizi buruk melalui pelaksanaan PGBT masih mengalami banyak kendala.
Melihat fenomena diatas SOBAT NTB didukung oleh UNICEF terus berkomitmen untuk memperluas dan memperkuat pelaksanaan Program PGBT bagi seluruh tenaga kesehatan di dinas kesehatan kabupaten dan puskesmas 10 kabupaten/Kota se- NTB serta anggota tim penggerak PKK dengan menyelenggarakan kegiatan Orientasi Pengelolaan Gizi Buruk Terintegrasi (PGBT) secara online yang dilaksanakan selama 3 hari (23 s/d 25 Agustus 2021) di Dinas Kesehatan Provinsi NTB.
Kegiatan yang dilaksanakan di Dinas Kesehatan Provinsi tersebut diikuti oleh 200 peserta (dari Pulau Sumbawa dan Lombok masing-masing 100 peserta) yang terdiri dari tenaga kesehatan di puskesmas (dokter, nutrition, bidan dan kepala puskesmas), Penanggung Jawab Program Gizi Dinas Kesehatan Provinsi dan Kabupaten/Kota serta Tim Penggerak PKK Provinsi dan Kab/Kota dan dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTB dr. H. Lalu Hamzi Fikri, MM., MARS, sekaligus memberikan materi tentang Kebijakan Pencegahan dan Tata Laksana Gizi Buruk Terintegrasi dalam Posyandu Keluarga.
Dengan dilaksanakannya kegiatan tersebut diharapkan peserta dapat memahami kebijakan pencegahan dan tata laksana gizi buruk pada balita, melakukan penemuan dini dan konfirmasi kasus gizi buruk pada balita, melakukan tata laksana rawat jalan serta melakukan pengelolaan terintegrasi upaya penanggulangan gizi buruk pada balita. (Promkes-Gizi)



