Pertemuan Kajian Program Tatalaksana Balita Diare Dengan Zinc Dan Oralit Di Provinsi Nusa Tenggara Barat
Di awal bulan Maret 2018, Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Barat yang didukung oleh Nutrition International (NI) bekerjasama dengan Subdit Hepatitis dan Infeksi Saluran Pencernaan (HISP), Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung, Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan RI melaksanakan pertemuan kajian program tatalaksana Balita diare dengan Zinc dan Oralit tingkat Provinsi Nusa Tenggara Barat. Pertemuan dimaksudkan untuk mengevaluasi pelaksanaan dan cakupan penggunaan Zinc dan Oralit sebagai tatalaksana penanganan diare pada Balita.
Pertemuan ini dilaksanakan selama 3 hari dari tanggal 6-8 Maret 2018 di Hotel Astoria Lombok. Total peserta berjumlah 31 orang terdiri dari 20 peserta kabupaten/kota se-Provinsi Nusa Tenggara Barat (Kepala Seksi dan Pengelola Program Diare) dan 11 orang peserta Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Barat dan dihadiri juga oleh dr. Tutut selaku perwakilan NI Indonesia di Jakarta serta 3 orang ekstender NI yang sudah melakukan pendampingan di Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Dengan dilaksanakannya kegiatan ini diharapkan adanya kajian yang lebih dalam terhadap program diare di Provinsi Nusa Tenggara Barat sehingga bisa didapatkan gambaran yang tepat dan akan menghasilkan rekomendasi dari Subdit HISP Kementerian Kesehatan terkait dukungan untuk peningkatan suplai zinc dan oralit, penggunaan zinc dan oralit untuk balita diare yang ditangani di Puskesmas serta pelayanan Swasta, perbaikan sistem pencatatan dan pelaporan program diare serta adanya rencana tindak lanjut untuk perbaikan penggunaan zinc dan oralit sebagai tatalaksana penanganan diare pada balita di tingkat kabupaten dan kota serta provinsi.
Selain paparan, kegiatan diisi dengan melakukan kunjungan ke 2 Puskesmas terpilih yaitu Puskesmas Gunung Sari dan Puskesmas Narmada yang keduanya berada di wilayah kerja Kabupaten Lombok Barat. Selama kunjungan, peserta pertemuan mengamati bagaimana tatalaksana diare pada balita dilakukan di Puskesmas. Selain itu peserta juga belajar bagaimana melakukan supervisi untuk evaluasi program Diare dengan menggunakan format yang diberikan oleh Kemenkes. Selain dengan mempelajari data yang tersedia yaitu pencatatan kasus diare dan pelaksanaan Manajemen Terpadu balita Sakit (MTBS), peserta juga melakukan wawancara dengan Dokter, Bidan dan Perawat di Puskesmas. Dari kegiatan kunjungan ke Puskesmas ini didapatkan paparan hasil pembelajaran terkait tatalaksana yang diberikan, manajemen suplai zinc dan oralit, tantangan dalam pelaksanaan serta pencatatan dan pelaporannya.
Kegiatan ini sangat strategis karena dihadiri oleh Provinsi dan semua Kabupaten/Kota sehingga diharapkan kegiatan ini akan memberi dampak positif bagi manajemen program diare, baik tatalaksana kasus maupun pencatatan dan pelaporannya khususnya di Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Foto Kegiatan :