Pelatihan Tatalaksana Vaksinasi Covid-19 Bagi Vaksinator di Fasilitas Kesehatan Se-NTB
Mataram, 2 Februari 2021.
Pelatihan Tata Laksana COVID-19 bagi vaksinator di Fasilitas Kesehatan se-NTB secara resmi dibuka oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTB, dr. Lalu Hamzi Fikri, MM, MARS. Pelatihan akan berlangsung dari tanggal 2 sampai dengan 18 Februari 2021 yang dilaksanakan secara daring di masing-masing instansi dalam 3 gelombang dengan jadwal sebagai berikut : Gelombang I tanggal 2 – 4 Februari 2021, Gelombang II tanggal 9 – 11 Februari 2021, Gelombang III tanggal 16 – 18 Februari 2021, dan setiap gelombang terdiri dari 2 angkatan yang dilaksanakan secara paralel.
Pelatihan tatalaksana vaksinasi Covid 19 untuk provinsi NTB ini dilaksanakan oleh Balai Besar Pelatihan Kesehatan (BBPK) Jakarta bermitra dengan Balai Pelatihan Kesehatan (Bapelkes) Provinsi NTB. Sasaran pelatihan adalah tenaga kesehatan (dokter, perawat dan bidan) dari Puskesmas, Rumah Sakit Pemerintah dan Swasta se NTB , klinik swasta, KKP dan faskes lainnya yang sudah di SK kan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kab/Kota se NTB dan bersumber dana dari DIPA BBPK Jakarta Tahun 2021
Narasumber dalam pelatihan ini adalah Kepala Bapelkes Provinsi NTB, Kepala Bidang P3KL, Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi, Imunisasi dan Kesehatan Bencana Dinas Kesehatan Provinsi NTB, KOMNAS KIPI dan KOMDA KIPI NTB, Widyaiswara Bapelkes Provinsi NTB serta Fasilitator Provinsi dan Kab/Kota yang telah mengikuti TOT pelatihan ini.
Kepala Bapelkes Provinsi NTB, H. Ali Wardana, SKM, M.Si., dalam laporannya mengatakan bahwa pelatihan diselenggarakan secara distance learning (daring) dengan target peserta sekitar 1.200 orang se-NTB. Pelatihan ini merupakan lanjutan dari pelatihan 2 angkatan yang dilaksanakan oleh BBPK Jakarta pada Januari 2021 lalu, dengan jumlah peserta saat itu 384 orang tenaga kesehatan.
Dr. H. L. Hamzi Fikri, MM, MARS (Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTB), dalam sambutannya memaparkan besaran dan sebaran kasus Covid 19 di provinsi NTB, yang secara umum terus meningkat, termasuk tingkat kefatalan yang masih lebih tinggi dari angka nasional. dr. Fikri juga menekankan pentingnya peran tenaga kesehatan sebagai role model (panutan) bagi masyarakat dalam program vaksinasi Covid-19 ini. Lebih lanjut, disampaikan bahwa imunisasi merupakan upaya kesehatan masyarakat paling efektif dan efisien dalam mencegah beberapa penyakit yang berbahaya. “Dalam imunisasi Covid-19, maka konsep herd immunity/ kekebalan kelompok dapat kita gunakan, dan supaya herd imunity terbentuk, maka cakupan imun pada sasaran harus tinggi dan menyeluruh,”ungkapnya.
Peran tenaga kesehatan lainnya adalah memberikan informasi yang benar kepada masyarakat terkait vaksin Covid-19. Pada akhir sambutannya, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTB menyampaikan terimakasih kepada BBPK Jakarta, Kepala Dinas KesehatanKab/Kota se-NTB, Direktur Rumah Sakit se-NTB, Bapelkes Provinsi NTB dan seluruh tenaga kesehatan yang terlibat dalam kegiatan pelatihan vaksinator Covid 19.
Editor : Reny Yuli