Pembekalan Batalyon Tim Vaksinator Covid-19 TNI-POLRI
Mataram, Dalam rangka memperkuat Program Vaksinasi Covid-19 di Provinsi NTB, telah dilaksanakan kegiatan Pembekalan Batalyon Tim Vaksinator Covid-19 TNI POLRI pada Selasa, 2 Maret 2021. Kegiatan ini merupakan kerjasama Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Barat (Polda NTB) dan Dinas Kesehatan Provinsi NTB, yang dalam hal ini dilaksanakan oleh UPTD Balai Pelatihan Kesehatan (Bapelkes) Provinsi NTB.
Pembekalan Batalyon Tim Vaksinator tersebut dibuka oleh Kapolda NTB, Irjen. Pol. Muhammad Iqbal., S.I.K., M.H. Dalam sambutannya, Kapolda menjelaskan bahwa anggota TNI dan Polri yang diberikan pembekalan akan menjadi bagian dari Tim vaksinator dan merupakan bagian dari batalyon khusus.
Iqbal (sapaan akrab Kapolda NTB) juga mengatakan bahwa TNI-Polri akan membantu Pemerintah dalam menggencarkan vaksinasi.
“Melalui batalyon vaksinator di NTB yang hari ini dilatih dan diberi pembekalan, kami yakin, giat vaksinasi yang akan terlaksana secara masif, akan berjalan sesuai target,” jelas Jenderal bintang dua tersebut.
Kegiatan yang dilaksanakan secara virtual tersebut diikuti sebanyak 1.172 personel gabungan TNI dan Polri. Secara rinci, pembekalan secara virtual tersebut diikuti 955 anggota Polri yang terdiri atas 255 tenaga kesehatan dan 700 tenaga non-kesehatan serta 217 anggota TNI yang terdiri atas 10 tenaga kesehatan dan 207 tenaga non-kesehatan.
Batalyon vaksinator Covid-19 TNI-Polri yang meliputi tenaga kesehatan dan tenaga non-kesehatan akan disebar ke kabupaten/kota untuk membantu pelaksanaan vaksinasi. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTB dr. H. Lalu Hamzi Fikri, MM., MARS., menjelaskan, pelaksanaan vaksin di masyarakat akan menggunakan dua metode, yakni metode jemput bola dan pelaksanaan vaksin di Puskesmas dan posyandu yang ada.
“Keberadaan Batalyon Tim Vaksinator TNI Polri, nantinya akan bersinergi dengan vaksinator terutama pada aspek edukasi, sosialisasi dan mobilisasi sasaran”, jelasnya.
Kepala Biddokes Polda NTB Kombes Pol dr. Erwin Zaenul Hakim selaku ketua penyelenggara pelatihan menambahkan bahwa, anggota Batalyon Vaksinator Covid-19 Provinsi NTB, selain sebagai petugas vaksin mereka juga akan melakukan berbagai upaya supaya masyarakat dapat divaksin, dan melakukan pendekatan humanis agar masyarakat mau divaksin.
“Suatu saat masyarakat akan berbondong bondong mencari vaksin, seperti di Jakarta sekarang, orang sampai mengantri untuk mendapatkan vaksin,” jelasnya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Balai Pelatihan Kesehatan (Bapelkes) Provinsi NTB Ali Wardana, SKM, M.Si. selaku penyelenggara pelatihan, mengatakan bahwa kegiatan pembekalan Batalyon Tim Vaksinator Covid-19 tersebut menggunakan aplikasi Zoom Meeting dan narasumber dari Dinas Kesehatan Provinsi NTB dan Widyaiswara Provinsi NTB.
“Pada dasarnya, bahwa kegiatan untuk Batalyon Tim Vaksinator Covid-19 ini merupakan kegiatan pembekalan untuk mendukung tenaga nakes yang telah dilatih sebelumnya sebanyak 2 Tahap. Kegiatan yang pertama sebanyak 4 angkatan dan Tahap ke dua sebanyak 6 Angkatan dan selanjutnya Tahap ke 3 akan dilaksanakan bulan Maret ini. Kegiatan yang dilaksanakan hari ini merupakan kegiatan pendukung/pendamping untuk pelaksanaan Vaksinasi Covid-19 dari TNI-POLRI”, pungkasnya.
Pada acara penutupan, Wakil Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) Dr. Ir. Hj. Sitti Rohmi Djalilah, M.Pd. ucapkan terima kasih yang tiada terhingga kepada TNI dan Polri yang selalu bersinergi dan terus hadir membantu pemerintah memerangi Covid-19 di NTB.
Pesannya untuk anggota Batalyon Vaksinator Provinsi NTB yang akan bertugas di lapangan agar betul-betul melakukan pendekatan persuasif kepada masyarakat. Wagub NTB juga mengapresiasi terobosan kreatif Polda NTB dengan Batalyon Vaksinator TNI Polri untuk mempercepat pencapaian target vaksinasi 75 persen populasi penduduk NTB dalam tahun ini.
“Saya yakin masyarakat sudah cukup paham dengan kondisi sekarang ini, bahkan sudah banyak masyarakat yang mengantri untuk divaksin,” jelasnya usai menutup acara pelatihan Vaksinator di lapangan tenis Polda NTB, jalan Langko, Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB)