Pendampingan Kesehatan Keluarga Dalam Rangka Uji Coba Draft Pelayanan Kesehatan Balita Pada Situasi Krisis Kesehatan

Pendampingan Kesehatan Keluarga Dalam Rangka Uji Coba Draft Pelayanan Kesehatan Balita Pada Situasi Krisis Kesehatan

Direktorat Kesehatan Keluarga Kementerian Kesehatan RI bersama – sama dengan Dinas Kesehatan Provinsi NTB melaksanakan pertemuan dalam rangka uji coba draft pedoman pelayanan kesehatan balita pada situasi krisis kesehatan. Selasa (15/10/2019) di Aula Prima Husada Dinas Kesehatan Provinsi NTB.

Bencana gempa bumi yang melanda Nusa Tenggara Barat tahun lalu serta bencana alam lainnya di penjuru nusatara seperti gempa palu memberikan dampak korban jiwa yang cukup besar, korban yang selamatpun sangat rentan terhadap kematian pasca bencana khususnya bayi dan balita.

Kondisi ituah yang mendasari Kementerian Kesehatan RI khususnya Direktorat Kesehatan Keluarga melalui sub Klaster Kesehatan Reproduksi pada klaster kesehatan bekerjasama dengan UNICEF (United Nations Emergency Children’s Fund) untuk menyusun pedoman pelayanan kesehatan balita pada krisi kesehatan.

Pertemuan uji coba draft pedoman pelayanan kesehatan balita akan dilaksanakan di 3 Provinsi yaitu Jambi, Provinsi Nusa Tenggara Barat serta Provinsi Sulawesi Tengah. Kegiatan tersebut dilaksanakan untuk mndapatkan masukan terhadap pengelolaan pelayanan kesehatan balita dan anak pra sekolah pada situasi krisis kesehatan pada fase pra krisis, tanggap darurat, pasca krisi kesehatan serta logistik.

Pertemuan Pendampingan Kesehatan Keluarga Dalam Rangka Uji Coba Draft Pedoman Pelayanan Kesehatan Balita Pada Situasi Krisis Kesehatan

Pertemuan tersebut melibatkan Direktorat Kesehatan Keluarga Kementerian Kesehatan RI, Klaster kesehatan, Sub Klaster P2KL, Sub Klaster Kesehatan Pelayanan Gizi, Sub Klaster Kesehatan Jiwa, Sub Klaster Pelayanan Kesehatan, Sub Klaster Identifikasi Korban Mati Akibat Bencana (DVI) Tim Logistik Kesehatan, Tim Data dan Informasi, Tim Promosi Kesehatan, BPJS Provinsi, IDAI Provinsi, RSUD Provinsi, LSM Lokal terkait penanganan balita pada bencana, serta pihak – pihak terkait dari kabupaten/kota.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *