Penguatan Manajemen Pengelolaan Logistik Vaksin di Provinsi NTB
Keberhasilan imunisasi untuk menurunkan kecacatan dan kematian akibat PD3I di tingkat masyarakat sangat tergantung pada cakupan imunisasi tersebut dan kecukupan logistik vaksin adalah salah satu hal yang berperan penting dalam mencapai cakupan yang baik. Perhitungan kebutuhan vaksin dan logistiknya sangat penting dalam membuat perencanaan kebutuhan dan sebagai dasar dalam melakukan permintaan kebutuhan setiap bulannya baik pada tingkat Puskesmas, Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota maupun Dinas Kesehatan Provinsi.
Salah satu kendala dalam perhitungan kebutuhan vaksin dan logistiknya adalah pencatatan data logistik yang belum terdokumentasikan dengan baik dan pelaporan yang belum rutin dilakukan. Ketidakakuratan pencatatan dan pelaporan dapat menyebabkan angka kebutuhan yang dimintakan dari Puskesmas ke Kabupaten dan Kabupaten ke Provinsi menjadi tidak akurat sehingga vaksin yang terdistribusi hanya berdasarkan angka yang diminta tanpa didasari oleh analisa stok yang dimiliki oleh masing-masing unit tersebut.
Dalam upaya meningkatkan kualitas manajemen logistik vaksin melalui pencatatan dan pelaporan secara teratur maka Dinas Kesehatan Provinsi NTB menyelenggarakan pertemuan data review logistik dan cakupan vaksin secara rutin yang difasilitasi oleh Clinton Health Access Initiative Access Initiative (CHAI).
Pertemuan ini mendiskusikan hasil analisa data permintaan dan pemakaian logistik vaksin di Provinsi NTB dengan menggunakan tabel monitoring logistik vaksin yang telah CHAI kembangkan untuk penguatan manajemen pengelolaan logistik vaksin di Provinsi NTB
Pertemuan data review logistik vaksin ini adalah pertemuan data review yang keenam yang dilanjutkan dengan Monitoring dan Evaluasi Program Imunisasi rutin ke Kabupaten Sumbawa dan Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) berdasarkan pertimbangan bahwa Kabupaten Sumbawa dan Sumbawa Barat telah melakukan pengelolaan obat dan vaksin satu pintu sehingga Monev dilakukan untuk mengambil lesson learn dengan melihat langsung pengelolaan yang dilakukan oleh Instalasi farmasi bekerjasama dengan Program Imunisasi serta implementasinya.
Selain itu, kedua Kabupaten ini dipilih untuk dilakukan bimbingan teknis pada bulan Januari 2022 berdasarkan hasil Pertemuan Data Review bulan sebelumnya di bulan Desember 2021. Kabupaten Sumbawa masih mengalami out-of-stock untuk sebagian besar antigen, dan bimbingan teknis diharapkan dapat memberi solusi sesuai kondisi. Sementara, KSB sudah cukup baik pengelolaan logistiknya, terlihat dari kondisi sebagian besar antigen yang selalu on-stock. Bimbingan teknis ke KSB bertujuan untuk mendokumentasikan pembelajaran baik terutama untuk wilayah jauh dari ibukota Provinsi.
Pertemuan di Dinas Kesehatan Kabupaten Sumbawa dilaksanakan pada hari Senin (24/01/2022) yang diikuti oleh Binwil NTB, Pengelola Program Imunisasi dari Dinas Kesehatan Provinsi dan Kabupaten, Kepala Seksi Imunisasi, Kepala Seksi Farmasi dan Pengelola vaksin/Apoteker/Staff IFK Dinas Kesehatan Kabupaten Sumbawa, yang dilanjutkan dengan kegiatan Monev langsung ke Puskesmas di Kabupaten Sumbawa hari Selasa dan Rabu (25 – 26 Januari 2022). Dilanjutkan dengan pertemuan di Dinas Kesehatan Kabupaten Sumbawa Barat pada hari Kamis (27/01/2022).
Sebagai rangkaian terakhir kegiatan pertemuan Review Pengelolaan Logistik Vaksin dilaksanakan pada hari Jumat (28/01/2022) di Hotel Merumatta, Lombok yang diikuti peserta dari Dinas Kesehatan Provinsi dan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota se-NTB dengan narasumber dari Pembina Wilayah Propinsi NTB Program Imunisasi dan Dinas Kesehatan Provinsi NTB. (reny.red)