PERANAN SAKA BAKTI HUSADA TUNJANG PROGRAM PEMERINTAH PUTUS RANTAI PENULARAN COVID-19
Hal tersebut dikemukakan oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTB pada saat memberikan sambutan dan arahannya dalam acara pelantikan Majelis Pembimbing dan Pimpinan Saka Bakti Husada Tingkat Daerah Masa Bakti 2021 – 2025. Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Barat memiliki wadah bagi karyawannya untuk berkesempatan membaktikan diri kepada masyarakat di bidang kesehatan. Itulah yang dinamakan Satuan Karya Pramuka Bakti Husada (Saka Bakti Husada). Dan sebanyak 50 pegawai lingkup Dinas Kesehatan Provinsi NTB dan UPTD dilantik sebagai Pimpinan Saka dan anggota Saka Bakti Husada. Pelantikan itu dilakukan oleh Ketua Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Provinsi NTB, Drs. H. Fathul Gani, M.Si., yang didampingi oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTB sebagai Majelis Pembina Satuan Karya (Babisaka), dr. Nurhandini Eka Dewi, Sp.A., MPH., di Aula Bakti Husada Dinas Kesehatan Provinsi NTB untuk Saka Bakti Husada Tingkat Daerah Masa Bakti 2021-2025.
Seperti yang kita ketahui Saka Bakti Husada merupakan wadah pengembangan pengetahuan, pembinaan keterampilan, penambahan pengalaman serta pemberian kesempatan untuk membaktikan diri kepada masyarakat dalam bidang kesehatan. Saka Bakti Husada sendiri diresmikan pada tanggal 17 Juli 1985, dengan dilantiknya Pimpinan Saka Bakti Husada Tingkat Nasional oleh Kwartir Nasional Gerakan Pramuka. Kemudian dicanangkan oleh Menteri Kesehatan Republik Indonesia pada tanggal 12 Nopember 1985 pada Hari Kesehatan Nasional di Magelang.
Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemampuan dan kemauan hidup sehat bagi setiap penduduk. Dengan perkataan lain bahwa masyarakat diharapkan mampu berperan sebagai pelaku pembangunan kesehatan dalam menjaga, memelihara dan meningkatkan derajat kesehatannya sendiri, serta berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan masyarakatnya.
Untuk dapat mewujudkan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya bagi masyarakat maka diperlukan berbagai upaya pemberdayaan, bina suasana, advokasi dan penggalangan kemitraan dengan berbagai unsur komponen masyarakat, antara lainnya menggalang kemitraan dengan organisasi kepramukaan, dimana pramuka dapat dijadikan mitra kesehatan dalam wadah Satuan Karya Bakti Husada (Saka Bakti Husada) sebagai kader penggerak masyarakat dalam pembangunan kesehatan.
Untuk itu dalam kesempatan itu pula dr. Eka menyampaikan harapannya kepada seluruh majelis dan pimpinan serta anggota untuk meningkatkan peranan serta semangat pengabdian dalam wadah SBH tersebut dalam mendukung upaya pemerintah untuk memutus rantai penularan Covid-19 di NTB. Sementara dalam sambutannya, Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Drs.H.Fathul Gani, M.Si., mengucapkan selamat atas dilantiknya para anggota baru, dan menyatakan bahwa pramuka memiliki potensi besar untuk turut memajukan pembangunan kesehatan masyarakat Indonesia. Selanjutnya H. Fathul Gani mengatakan, semoga anggota yang dilantik, menghasilkan kinerja yang baik di dalam bidangnya masing-masing, dan ditekankan pula agar unit kerja di lingkungan Dinas Kesehatan Provinsi maupun Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota hendaknya selalu mengikutsertakan Gerakan Pramuka dalam setiap kegiatan yang berbasis masyarakat, serta mengalokasikan sumberdaya untuk meningkatkan dan memajukan Saka Bakti Husada, imbuhnya
Rangkaian kegiatan pelantikan yang berlangsung selama kurang lebih dua jam tersebut diawali dengan pembacaan surat keputusan Ketua Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Nomor 01 tahun 2020 tentang Pengurus Pimpinan Satuan Karya Pramuka Bakti Husada Daerah Nusa Tenggara Barat Masa Bakti tahun 2021-2025 dan pengucapan Trisatya Pramuka. Kegiatan pelantikan ditandai dengan penyematan tanda jabatan secara simbolis oleh Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka kepada Ketua Pimpinan Satuan Karya Pramuka Bakti Husada, Marjito, S.Si.,SKM.,M.Kes. Lalu, dilakukan pembacaan naskah ikrar oleh Sekretaris Dinas Kesehatan Provinsi NTB, selaku Ketua Pinsaka Pramuka Bakti Husada NTB yang diikuti oleh Wakil Ketua, Sekretaris, Bendahara dan seluruh Anggota Pinsaka Pramuka Bakti Husada tingkat nasional yang dilantik yang berjumlah 50 anggota.
Saka Bakti Husada memiliki kegiatan dalam bentuk krida bidang kesehatan, yang mampu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kaum muda, khususnya anggota Saka Bakti Husada, sehingga mereka mampu bersikap dan berperilaku hidup sehat, menjadi contoh teman sebaya, keluarga dan masyarakat di lingkungannya, serta mau dan mampu menyebarluaskan informasi kesehatan kepada masyarakat. Dalam jangka panjang, krida bidang kesehatan akan turut meningkatkan jangkauan dan cakupan layanan kesehatan, utamanya upaya kesehatan masyarakat (UKM), seperti: pembudayaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), pentingnya imunisasi, pencegahan HIV AIDS, TB-Paru, dan Malaria, serta pengendalian vektor penyakit.
Saka Bakti Husada meliputi 6 (enam) krida, yaitu :
1. Krida Bina Lingkungan Sehat
2. Krida Bina Keluarga Sehat
3. Krida Penanggulangan Penyakit
4. Krida Bina Obat
5. Krida Bina Gizi
6. Krida Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)