<strong>Pertemuan Fasilitasi Peran Serta Ormas Dalam Mendukung GERMAS Melalui Pencegahan dan Percepatan  Penurunan Stunting</strong>

Pertemuan Fasilitasi Peran Serta Ormas Dalam Mendukung GERMAS Melalui Pencegahan dan Percepatan  Penurunan Stunting

Dalam rangka meningkatkan peran serta Ormas dalam mendukung Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) serta pencegahan dan percepatan stunting,  Dinas Kesehatan Provinsi NTB mengadakan kegiatan Orientasi Komunikasi Antar Pribadi (KAP) Bagi Kader Ormas dalam Rangka Percepatan Penurunan Stunting, tanggal 2 – 4 November 2022 di Hotel Golden Palace Mataram.

Kegiatan ini diikuti oleh Ormas Pita Putih Indonesia (PPI), Dharma Wanita Persatuan (DWP), Pergerakan Wanita Nasional Indonesia (PERWANAS), Kongres Wanita Indonesia (Kowani), Badan Kerja sama Organisasi Wanita (BKOW) NTB dan dibuka oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTB, dr. H. Lalu Hamzi Fikri, MM., MARS., melalui zoom meeting, didampingi Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Tuti Herawati, S.SiT. MPH., dan Kepala Seksi Gizi dan Promosi Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi NTB, Muhammad Johansyah, S.Gz, MPH.

Dalam sambutanya, Kadikes NTB menyampaikan bahwa masalah stunting bukan hanya masalah kesehatan saja, melainkan masalah yang dihadapi oleh suatu negara dan masalah kita bersama yang membutuhkan keterlibatan semua pihak, bukan hanya pemerintah pusat, termasuk juga pemerintah daerah, desa/kelurahan, akademisi, media, swasta, lembaga swadaya masyarakat, mitra potensial bahkan organisasi masyarakat (Ormas).

Lebih lanjut Kadikes Provinsi NTB mengungkapkan bahwa saat ini angka stunting NTB mencapai 16.99%, sementara itu NTB menargetkan penurunan angka stunting hingga 14% di tahun 2024, ini menjadi target yang ambisus yang harus dicapai kurang dari 3 tahun. 

Upaya dalam percepatan penurunan stunting dapat dilakukan melalui edukasi secara massif oleh berbagai lapisan masyarakat, termasuk di dalamnya peran dan keberadaan ormas-ormas keagamaan maupun non keagamaan, dengan melatih teknik komunikasi atau Komunikasi Antar Pribadi (KAP) kepada kader-kader ormas sehingga trampil dan handal dalam memberikan edukasi terkait stunting kepada kelompok-kelompok sasaran.

NTB sudah memiliki modal yang cukup strategis yaitu Posyandu Keluarga yang menjadi program unggulan NTB sejak tahun 2019.  Posyandu Keluarga di NTB yang mengusung konsep pelayanan menyelesaikan masalah sosial kemasyarakatan termasuk masalah kesehatan, mulai dari level dusun dengan pola pelayananan screening yang komprehensif pada seluruh sasaran siklus hidup dan menjadikan Posyandu Keluarga sebagai Pusat Edukasi masalah sosial kemasyarakat pada level dusun.

Konsep ini sejalan dengan konsep Transformasi Layanan Kesehatan Primer yang sedang akan dilakukan di Indonesia. Artinya NTB sudah 5 langkah lebih unggul dari provinsi lain dalam tatanan pelaksanaan posyandu siklus hidup yang terintegrasi.

Dengan kontribusi dan peran serta dukungan yang besar dari (PPI, DWP, BKOW, Perwanas) dan juga keterlibatan Kwarda Gerakan Pramuka dengan perannya masing-masing, insyaAllah kita bisa memerangi stunting dan masalah gizi masyarakat di NTB apabila kita bersinergi dalam integrasi di Posyandu Keluarga.

#GERMAS #KAP#StuntingNTB #PosyanduKeluarga #PosyanduPrimer #Sinergi #Kerjasama #Ormas #Masyarakat