PERTEMUAN KOORDINASI LINTAS SEKTOR PEMBANGUNAN PUSAT PENGOLAHAN PASCA PANEN TANAMAN OBAT (P4TO) DAN PUSAT EKSTRAKSI DAERAH (PED) PROVINSI NTB

PERTEMUAN KOORDINASI LINTAS SEKTOR PEMBANGUNAN PUSAT PENGOLAHAN PASCA PANEN TANAMAN OBAT (P4TO) DAN PUSAT EKSTRAKSI DAERAH (PED) PROVINSI NTB

Kegiatan pengembangan obat bahan alam/tradisional merupakan rangkaian proses yang panjang, menyangkut proses produksi, perdagangan dan penggunaan obat-obat herbal, mulai dari sektor hulu berupa kegiatan pengumpulan tanaman, pengolahan pasca panen, pengolahan bahan baku, produksi ekstrak dan produk jadi, sampai pada proses pemasaran dan penggunaannya untuk pemeliharaan kesehatan, pencegahan dan pengobatan penyakit. Sayangnya walaupun obat tradisional sudah dipakai secara turun temurun dan merupakan warisan budaya nenek moyang tetapi mayoritas bahan baku yang digunakan >60% diimpor dari luar negeri.  Untuk mendorong kemandirian terhadap Bahan Baku Obat Tradisional Kementerian Kesehatan mengeluarkan Permenkes No. 88 Tahun 2013 tentang Rencana Induk  Pengembangan Bahan Baku Obat Tradisional salah satunya dengan memfasilitasi dukungan peralatan untuk  pengolahan pasca panen dan ekstraksi tanaman obat. Provinsi NTB mempunyai potensi yang cukup besar dengan ketersediaan sumber daya bahan alam tanaman obat, diperkirakan > 500 jenis tanaman obat tumbuh di NTB baik di pekarangan rumah, kebun, lahan terlantar maupun kawasan hutan. Sejalan dengan program Gubernur NTB untuk meningkatkan daya saing daerah melalui industrialisasi di berbagai sektor maka DInas Kesehatan menginisiasi pembentukan Pusat Pengolahan Pasca Panen Tanaman Obat (P4TO) dan Pusat Ekstraksi Daerah (PED) di Provinsi NTB. Pembangunan P4TO dan PED memerlukan komitmen yang kuat dari pemerintah daerah dan tidak dapat dilakukan oleh sektor kesehatan saja, maka pada hari kamis 18 April 2019 dilaksanakan pertemuan lintas sektor membahas rencana pembangunan P4TO dan PED di Provinsi NTB yang dipimpin oleh Asisten II Setda NTB Bidang Perekonomian dan Pembangunan  Ir. Wedha Magma Ardhi, MT. Beberapa poin hasil pertemuan adalah sebagai berikut :

  1. Penyusunan Proposal Pembentukan Pusat Pengolahan Pasca Panen Tanaman Obat (P4TO) dan Pusat Ekstraksi Daerah dengan terlebih dahulu menetapkan lokasi dan lahan yang akan dibangun, penanggung jawab kegiatan, roadmap kegiatan diawali dengan mapping potensi Tanaman Obat berdasarkan data dari DInas Pertanian bekerjasama dengan Dinas Kehutanan Lingkungan Hidup dan mapping potensi pasar yang akan dilakukan oleh DInas Perdagangan.
  2. Penelitian dan pengembangan potensi tanaman obat NTB akan dibantu oleh Balai Pengawasan Obat dan Makanan di Mataram, BPTP/Badan Litbang Pertanian NTB dan Universitas Mataram.
  3. Dukungan pelatihan pengolahan tanaman obat pasca panen dan standarisasi komposisi bahan baku obat dari Dinas Perindustrian sehingga produk yang dihasilkan nanti dapat memenuhi SNI atau terdaftar HAKI.
  4. Dukungan Business Plan dari Dinas Koperasi dan UKM melalui Konsultan KUR (Kredit Usaha Rakyat).
  5. Mengusulkan kegiatan P4TO dan PED dalam renja 2020 untuk mendapatkan dukungan penganggaran.
  6. Perlu adanya Tim Koordinasi Pembentukan P4TO dan PED dengan melibatkan seluruh lintas sektor dan akan diadakan pertemuan lanjutan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *