
“Pramuka tidak pernah terkejut, Pramuka selalu siap” itulah kalimat pamungkas dari Kak Rahmat dari Kwarda NTB saat menjadi narasumber pada pertemuan koordinasi Saka Bakti Husada (SBH) Tingkat Provinsi NTB yang diselenggarakan di Hotel Mataram Square pada hari Kamis, 28 Maret 2019. Berpramuka berarti menghabiskan waktu untuk kegiatan yang membahagiakan. Mengembangkan SBH harus aktif dan kreatif. Beberapa kiat atau strategi dalam memperkuat SBH antara lain membuat sanggar bakti, memberikan keterampilan yang menarik kepada generasi muda di bidang kesehatan, melibatkan dunia usaha/swasta, aktif berkomunikasi dengan Kwarda maupun Kwarcab. Saat ini kalau menginginkan SAKA diminati oleh generasi muda maka wajib menyediakan keterampilan yang bermanfaat bagi generasi muda terutama untuk lapangan kerja mereka. Tanpa ini maka SAKA tidak banyak peminatnya, demikian pula dengan SBH, tambah Beliau.
Pertemuan ini dihadiri oleh 25 orang pengurus SBH Tingkat Provinsi NTB yang berasal dari setiap unit kerja di Dinas Kesehatan Provinsi NTB ditambah dari Kantor Kesehatan Pelabuhan Mataram dan Badan POM Provinsi NTB. SBH memang gerakan pramuka di bidang kesehatan yang bertujuan memberikan keterampilan kepada generasi muda untuk mengembangkan hidup sehat bagi diri, keluarga dan masyarakat. SBH memiliki 6 krida yaitu Krida Bina Keluarga Sehat, Krida Bina Gizi, Krida Bina PHBS, Krida Lingkungan Sehat, Krida Bina Obat dan Krida Bina Penanggulangan Penyakit. Pembina SBH di setiap jenjang adalah Dinas Kesehatan Provinsi NTB, Kabupaten dan Puskesmas terdekat.
Dalam pertemuan ini, Kepala Seksi Promkes Dinkes Provinsi NTB (Dudut Eko Juliawan,SKM,MPH) selaku penyelenggara pertemuan mengajak semua peserta untuk memberikan ide, gagasan dan pemikiran dalam mengembangkan dan memperkuat SBH di Provinsi NTB termasuk memberikan dukungan anggaran. Sekalipun pramuka merupakan gerakan sukarela tetapi untuk operasinal dan mengelola manajemen SBH dibutuhkan dukungan anggaran. Selama ini SBH Provinsi NTB sudah melakukan PERTIDA, aktif memberikan bantuan pada korban gempa di Lombok Utara dan Lombok Timur pada tahun 2018 lalu, dan turut berpartisifasi dalam agenda tahunan Festival Tambora Menyapa Dunia.
Di Tingkat Kabupaten dan Puskesmas, SBH sudah banyak berkiprah seperti melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), Mengajarkan masyarakat membuat jamban sederhana dan mengedukasi masyarakat agar berperilaku hidup bersih dan sehat. Demikian dipaparkan oleh Pak Dudut dalam pertemuan tersebut. Akhirnya semua peserta berkomitmen melanjutkan kegiatan SBH yang sudah berjalan dan meningkatkan atau mengembangkan kegiatan baru yang bermanfaat di masa yang akan datang. Bravo SBH, “APAPUN SAKANYA HIDUP BERSIH DAN SEHAT PERILAKUNYA”