Pertemuan Konsolidasi Pengukuran Kebugaran Jasmani Tingkat Provinsi Nusa Tenggara Barat
Pertemuan Konsolidasi Pengukuran Kebugaran Jasmani Tingkat Prov. NTB Sudah dilaksanakan selama tiga hari pada tanggal 14 s/d 16 Maret 2019 di Hotel Puri Indah, Mataram. Acara ini perlu dilaksananakan karena perjalanan ibadah Haji ke Tanah Suci Mekah tidak saja merupakan perjalanan Ibadah melainkan urusan fisik jasmani yang harus bugar. Sejak mendapat kepastian nomor kursi sebagai jemaah calon haji, seorang muslim harus mempersiapkan diri dengan sebaik mungkin. Dari sebelum berangkat banyak sekali rangkaian acara yang menyita waktu dan membutuhkan fisik yang bugar. Terlebih pada saat menjalankan ibadah haji di Kota Suci Mekah, kegiatan harian jamaah demikian padatnya. Belum lagi masalah cuaca yang seringkali berbeda dengan cuaca di tanah air. Kondisi ini membutuhkan kondisi fisik jasmani yang tidak saja sehat tapi harus bugar supaya bisa menjalankan ibadah haji dengan lancar dan tetap dalam kondisi sehat walafiat. Jajaran kesehatan bertugas merencanakan, melaksanakan, membina, memantau dan mengevaluasi kebugaran jasmani Jemaah Calon Haji (JCH) Indonesia.
Pertemuan konsolidasi ini bertujuan mempersiapkan petugas kesehatan di kabupaten dan puskesmas sebelum melaksanakan pengukuran kebugaran jasmani terhadap JCH di wilayah masing-masing. Peserta pertemuan sebanyak 51 orang terdiri dari 10 orang peserta kabupaten/kota se-NTB, 30 orang peserta dari puskesmas dan 11 orang peserta provinsi dari LP/ LS terkait. Peserta mendapatkan materi tentang Istitoah dalam menunaikan ibadah haji dari Kementerian Agama Provinsi NTB. Selain itu peserta mendapatkan materi teknis terkait pembinaan kebugaran jasmani JCH yang disampaikan oleh para narasumber dari DInas Kesehatan Provinsi NTB.
Pertemuan dibuka oleh Kepala DInas Kesehatan Provinsi NTB Ibu Dr. Nurhandini Eka Dewi,SpA. Pada saat pembukaan, Kepala DInas Kesehatan Provinsi NTB meminta kepada peserta khususnya petugas kesehatan dari kabupaten/kota dan puskesmas yang nantinya melakukan pengukuran kebugaran jasmani JCH agar melaksanakan dengan sepenuh hati, melayani JCH dengan sabar dan dilaksanakan sesuai standar yang ada. Karena tidak sedikit JCH yang lansia dimana fisiknya sudah tidak menurun bahkan ada juga yang sakit-sakitan tetapi niatnya ibadah haji ke tanah suci Mekah demikian besar.
Pada hari terakhir terhadap peserta dilakukan pengukuran kebugaran jasmani sebagai pengalaman sebelum mereka melakukan pengukuran di kabupaten/kota. Pengukuran dimulai jam 6 pagi dimulai dengan penimbangan berat badan, pemeriksaan tekanan darah, denyut nadi dan wawancara riwayat kesehatan peserta. Selanjutnya peserta diminta lari atau jalan cepat secara konstan sepanjang 1,6 Km. Waktu tempuhnya diukur sebagai acuan penentuan tingkat kebugaran jasmani.
Tingkat kebugaran jasmani dikelompokkan menjadi 4 yaitu sangat baik, baik, cukup dan kurang. Setelah mendapat data tingkat kebugaran, kepada peserta diberi pembinaan/konseling tentang cara memelihara dan meningkatkan kebugarannya meliputi jenis dan frekuensi olahraga yang tepat. Pengalaman ini selanjutnya dipraktekkan oleh peserta ke JCH di wilayah masing-masing. Semoga dengan ilmu dan pengalaman yang didapat dalam pertemuan ini, pelaksanaan pengukuran kebugaran jasmani JCH di kabupaten/kota se-NTB berjalan lancar dan membantu suksesnya pelaksanaan ibadah haji.