PERTEMUAN LP/LS TINGKAT KABUPATEN/KOTA DALAM RANGKA PENGUATAN DESA SIAGA

PERTEMUAN LP/LS TINGKAT KABUPATEN/KOTA DALAM RANGKA PENGUATAN DESA SIAGA

Pembangunan kesehatan adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen bangsa yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Dalam kerangka mencapai tujuan tersebut, pembangunan kesehatan dilaksanakan secara terarah, berkesinambungan dan realistis sesuai pentahapannya.

Derajat kesehatan masyarakat Nusa Tenggara Barat sampai saat ini masih tertinggal dari provinsi lain di Indonesia. Berdasarkan tiga indikator utama yaitu Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Bayi (AKB) dan Gizi Buruk menunjukkan bahwa angka NTB masih cukup tinggi.

Upaya strategis yang kreatif dan inovatif untuk menurunkan tiga masalah kesehatan di atas perlu dilakukan. Desa Siaga merupakan salah satu program pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan. Melalui desa siaga diharapkan masalah kesehatan di desa dapat diselesaikan bersama dengan masyarakat.

Desa siaga dikembangkan sejak tahun 2006 dengan metode kalakarya. Kemudian tahun 2010 terjadi perubahan pada pedoman pengembangan desa siaga aktif melalui SK Menteri Kesehatan No. 1529/2010. Dalam pedoman yang baru, desa siaga menjadi lebih jelas dengan tiga kegiatan utama yaitu pemenuhan akses pelayanan kesehatan dasar, pengembangan UKBM dengan pemberdayaan dan pembinaan PHBS.

Dari pengalaman desa-desa yang sudah menjadi Desa Siaga Aktif menunjukkan bahwa partisipasi stakeholder dan masyarakat di bidang kesehatan meningkat pesat. Semua ini terwujud karena adanya kebersamaan dan saling percaya antara masyarakat dan petugas kesehatan sebagai hasil komunikasi dan diskusi yang intensif.

Kebersamaan dan saling percaya merupakan modal sosial yang efektif dalam mengatasi berbagai persoalan baik masalah kesehatan maupun non kesehatan di desa. Misalnya Desa Siaga mampu membuka akses jalan untuk memudahkan rujukan ibu melahirkan, membuat kolam ikan rakyat, saluran perpipaan air bersih dan lain-lain. Bahkan melalui desa siaga, masalah kebiasaan merokok di rumah yang selama ini sulit diturunkan menjadi bisa diturunkan setelah di diskusikan dalam forum desa siaga.

Melalui desa siaga, angka kematian bisa diturunkan menjadi nol.
Di tengah pandemi Covid-19 yang saat ini menghantui kehidupan masyarakat dengan segala problemanya, desa siaga menjadi salah satu cara menguatkan masyarakat menghadapi Covid-19. Melalui forum desa siaga, berbagai upaya pencegahan dan minimalisasi stigma covid-19 dapat berjalan lebih baik di masyarakat. Hal ini karena dalam desa siaga, masyarakat diajak mengenal masalah yang mereka hadapi kemudian didiskusikan dalam forum desa siaga dan membangun kesepakatan untuk dikerjakan bersama, bukan masyarakat diperintah untuk melakukan sesuatu.

Oleh karenanya Dinas Kesehatan Provinsi NTB melalui Seksi Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Bidang Kesehatan Masyarakat pada tanggal 15 s.d 30 September telah melaksanakan kegiatan Penguatan Desa Siaga di 10 Kab/Kota se-NTB dengan menghadirkan Lintas Program dan Lintas Sektor dengan tujuan merevitalisasi program Desa Siaga, menyamakan persepsi dan menyepakati langkah-langkah penguatan desa siaga.

Adapun LP/LS yang diundang dalam kegiatan tersebut antara lain Biro Kesra , Polres Kab/Kota, Kodim Kab/Kota, Dinas PMD, Bappeda, Dinas P3AP2KB, BPBD, BKKBN, TP. PKK Kab/Kota, PMI, Dinas Sosial, Dinas Pertanian & Ketahanan Pangan, serta lintas program Dinas Kesehatan Kab/Kota.

Foto Kegiatan :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *