PERTEMUAN MONITORING DAN EVALUASI PROGRAM P2TB PROVINSI NTB
PERTEMUAN MONITORING DAN EVALUASI
Pada Pertemuan Monitoring dan Evaluasi Program P2TB Provinsi NTB (6 s/d 9 Maret 2017) yang lalu dibahas tentang Tuberkulosis atau TB, dimana TB masih merupakan masalah kesehatan masyarakat yang menjadi tantangan global dan nasional. Indonesia masih merupakan negara dengan beban TB tertinggi dan negara dengan urutan kedua dengan beban TB tertinggi setelah india. Hal tersebut terbukti berdasarkan hasil survey prevalensi TB indonesia tahun 2013-2014, diperkirakan prevalensi TB sebanyak 1.600.000 kasus sedangkan insiden kasus TB sebanyak 1.000.000 kasus dan mortalitas TB 100.000 kasus.
Disampaikan juga pada saat pertemuan, untuk dapat menangani gap program TB tersebut di atas, pada saat ini indonesia telah menyususn strategi Nasional Program Penanggulangan TB tahun 2015-2019 dengan menetapkan tiga target ambisius untuk dicapai pada akhir tahun 2019, yaitu penurunan sebesar 30% angka kematian yang disebabkan oleh TB dibandingkan angka pada tahun 2014, selanjutnya 15% penurunan insiden dibandingkan tahun 2014 dengan mempercepat penurunan perkiraan dari 1% menjadi 4% pertahun mulai tahun 2017 ini dan seterusnya, dan yang ketiga adalah meningkatkan akses pada jaminan kesehatan universal dan perlindungan sosial sehingga pada tahun 2019 tidak ada pasien TB maupun keluarganya yang harus mengeluarkan biaya “musibah/bencana” akibat pengobatan TB.
Pertemuan Monitoring dan Evaluasi Program P2TB Provinsi NTB turut hadir juga Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTB untuk membuka acara sekaligus menjadi pemberi salah satu materi dalam upaya pencapaian target dari pertemuan yang diinginkan, selanjutnya materi juga dsampaikan oleh Narasumber Pusat, Kepala P3KL, Kepala Seksi P2P, Bappeda Provinsi NTB, Seksi Gizi Masyarakat serta tidak luput pula Narasumber dari Balai Laboratorium Kesehatan Pengujian dan Kalibrasi Provinsi NTB untuk memberikan materi.(6 s/d 9 Maret 2017).
Adapun untuk mencapai Strategi Nasional Penanggulangan TB lima tahun kedepan (2016-2020) tidak cukup hanya dengan melakukan hal-hal rutin yang selama ini dilakukan tetapi diperlukan strategi-strategi lain sebagai berikut :
- Penguatan kepemimpinan Program TB di kabupaten/ kota
- Peningkatan akses layanan TB yang bermutu “TOSS-TB”
- Pengendalian Faktor risiko TB
- Peningkatan kemitraan TB melalui forum Gerdunas TB
- Peningkatan kemandirian masyarakat dalam pengendalian TB
- Penguatan manajemen program
Ditambahkan juga bahwa untuk dapat meraih keberhasilan dalam mencapai target program diperlukan pananganan yang sungguh-sungguh dan berkesinambungan pada semua komponen DOTS, mulai dari perencanaan, pelaksanaan maupun monitoring evaluasi. Hasil dari Pertemuan Monitoring dan Evaluasi Program P2TB ini digunakan sebagai bahan rencana tindak lanjut kegiatan yang diwujudkan dalam perencanaan pelaksanaan kegiatan penanggulangan TB pada waktu mendatang.
Narator : Sugeng W.
Galeri Kegiatan