Pertemuan Pemetaan Resiko Penyakit Infeksi Emerging di Kota Mataram
Penyakit Infeksi Emerging (PIE) adalah penyakit yang muncul dan menyerang suatu populasi untuk pertama kalinya atau telah ada sebelumnya namun meningkat dengan sangat cepat, baik dalam jumlah kasus baru di dalam satu populasi, ataupun penyebarannya ke daerah geografis yang baru (re-emerging infectious disease).
Termasuk kelompok PIE adalah penyakit yang pernah terjadi di suatu daerah di masa lalu, kemudian menurun atau telah dikendalikan, namun kemudian dilaporkan lagi dalam jumlah yang meningkat. Bentuk lainnya lagi adalah penyakit lama yang muncul dalam bentuk klinis yang baru, yang bisa jadi lebih parah atau fatal.
Salah satu faktor kunci keberhasilan kesiapsiagaan, kewaspadaan dan respon dalam mengatasi dan menanggulangi penyebaran penyakit baik dari dan ke negara lain yaitu penguatan surveilans dengan memanfaatkan sistem yang sudah ada disemua level baik nasional maupun daerah, alur informasi yang jelas serta kemampuan dan pengetahuan petugas dala melakukan respon terhadap sinyal kewaspadaan yang timbul sehingga sistem surveilans menjadi kuat dan selalu siap dalam mengatasi permasalahan penyakit baik secara lokal maupun kemungkinan penularan penyakit dari dan ke luar negeri.
Untuk itu Dinas Kesehatan Provinsi NTB melalui Seksi Surveilans Epidemiologi, Imunisasi dan Kesehatan Bencana menyelengarakan kegiatan Pertemuan Pemetaan Resiko Penyakit Infeksi Emerging di Kota Mataram untuk meningkatkan kapasitas petugas dalam pemetaan resiko menggunakan aplikasi QGIS (Quantum GIS).
Pertemuan yang dilaksanakan selama 2 hari tanggal 28 – 29 Juni 2021 di Hotel Golden Palace ini dihadiri surveilans Kota Mataram dan Puskesmas se-Kota Mataram serta peserta lintas program dan lintas sector di provinsi, dan dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTB dr. H. Lalu. Hamzi Fikri, MM. MARS.
Dalam sambutanya beliau menyampaikan bahwa kasus Penyakit Infeksi Emerging menjadi ancaman dan perlu menjadi perhatian kita bersama serta menjadi masalah kesehatan masyarakat serius, bukan hanya karena dapat menimbulkan kematian, tetapi juga karena dapat membawa dampak sosial dan ekonomi yang besar dalam era globalisasi. Penyakit ini berpotensi menyebar dengan cepat dan berkembang menjadi pandemic, untuk itu diperlukan kesiapsiagaan, kewaspadaan dan respon cepat sebagai faktor kunci dalam mengatasi dan menanggulangi penyebaran PIE baik dari dan ke negara lain.
Lebih lanjut beliau menyampaikan bahwa dengan adanya pemetaan risiko PIE tersebut dapat memberi gambaran kondisi risiko suatu wilayah sehingga dalam melaksanakan penanggulangan dapat dilakukan dengan cepat dan tepat. Oleh karena itu beliau menekankan bahwa pertemuan seperti ini perlu dilakukan di semua kabupaten/kota se- NTB tidak hanya di Kota Mataram saja.