PKK Bersama Pemprov NTB Gelar Kampanye Anti Narkoba, Bullying dan Pencegahan Pernikahan Anak

PKK Bersama Pemprov NTB Gelar Kampanye Anti Narkoba, Bullying dan Pencegahan Pernikahan Anak

TP PKK NTB bersama Kadis Kesehatan, Kadis Dikbud, Kadis DP3AP2PK dan Direktur RSJ Mutiara Sukma NTB menggelar kampanye anti penyalahgunaan narkoba, pencegahan pernikahan anak, bullying dan kampanye untuk lindungi anak dari kekerasan. Kegiatan ini diselenggarakan di SMKN 1 Selong pada Kamis (22/8).

Bersamaan dengan kegiatan ini juga dilakukan deklarasi anti kekerasan terhadap anak yang dihadiri oleh siswa-siswi SMA/SMK/MA dan sederajat di Lombok Timur.

PJ Ketua TP PKK NTB, Dessy Hassanudin, mengapresiasi raihan Lombok Timur sebagai kabupaten layak anak dan berharap hal ini menjadi motivasi lebih baik lagi dalam pemenuhan hak anak dan perlindungan khusus anak.

“Penyalahgunaan narkoba, tawuran, bullying dan pernikahan anak itu tidak keren. Jadilah keren lewat jalur prestasi,” ucap Dessy.

Beliau menambahkan, anak yang merupakan generasi masa depan perlu mendapat perhatikan khusus. Pada tahun 2022 terjadi kasus kekerasan terhadap 180 anak, kemudian turun menjadi 160 pada tahun 2023. Harapannya, masyarakat dapat saling mengingatkan, termasuk untuk berhenti melakukan kekerasan di lingkungan pertemanan (bullying)

“Mulai dari diri sendiri, laporkan kepada guru, orang tua, jika menjumpai perundungan. Jangan takut berkata jujur untuk lawan kekerasan,” tegasnya.

Sementara itu, masalah lain seperti Pernikahan Anak dan Stunting menurut PJ Ketua TP PKK adalah masalah bersama yang harus dicegah dengan berbagai cara, termasuk dengan mengkampanyekan edukasi seperti yang dilakukan saat ini.

PJ Ketua TP PKK menyempatkan diri berdialog dengan para siswa dan menekankan pada setiap anak agar sebaiknya menunda menikah sebelum usia 19 tahun, demi kematangan fisik dan mental yang benar-benar siap.

Terkait bullying, beliau berpesan agar saling menghargai keragaman dan tidak melakukan bullying kepada siapapun karena dampaknya sangat negatif bagi masa depan generasi bangsa.