
Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional (B2P2TOOT) melakukan riset khusus eksplorasi pengetahuan lokal etnomedisin dan tumbuhan obat berbasis komunitas di Indonesia yang selanjutnya disebut Riset Tumbuhan Obat dan Jamu (RISTOJA) sebagai kelanjutan riset yang sama tahun 2012 dan 2015.
Untuk tahun 2017 RISTOJA dilakukan di 10 Propinsi salah satunya adalah Provinsi Nusa Tenggara Barat sebagai lokasi penelitian untuk 4 etnis di wilayah kabupaten bima dan kabupaten dompu yaitu etnis bima, etnis kore, etnis donggo dan etnis dompu.
Tujuan dari penelitian ini adalah menginventarisir dan mengumpulkan data dasar (database) pengetahuan etnomedisin nusantara yang meliputi tumbuhan obat, ramuan obat tradisional dan kearifan lokal terkait pengelolaan tumbuhan obat di Indonesia.
Adapun tahapan dari pelaksanaan kegiatan ini di Provinsi NTB adalah :
-
Rapat Koordinasi Teknis
Dilaksanakan di Jakarta pada bulan Februari 2017
-
Seleksi Wawancara Tim Pengumpul Data
Dilaksanakan tanggal 16 dan 17 Maret 2017 di Dinas Kesehatan Provinsi NTB dan Dinas Kesehatan Kabupaten Bima.
-
Lokakarya Pengumpul Data (Training Center/TC)
Dilaksanakan di Mataram tanggal 26-30 April 2017
-
Pengumpulan Data
Dilaksanakan di Kabupaten Bima dan Kabupaten Dompu tempat etnis berada mulai tanggal 1 Mei sampai dengan 21 Mei 2017
-
Penyusunan Laporan Hasil Pengumpulan Data
Dilaksanakan di Mataram tanggal 22 – 24 Mei 2017
Rekapitulasi perolehan pengumpulan data Ristoja 2017 di Provinsi NTB adalah :
-
Jumlah Ramuan diperoleh = 231 ramuan
-
Jumlah tanaman obat diperoleh = 290 jenis
-
Jumlah sampel herbarium = 210 sampel
-
Jumlah sampel fitokimia = 102 sampel
-
Jumlah sampel DNA = 96 sampel
-
Jumlah penyehat tradisional yang diwawancarai 20 orang
Hasil ini masih akan dilakukan validasi dan finalisasi oleh Balai Besar (B2P2TOOT) Tawangmangu yang selanjutnya akan dilaporkan dalam pertemuan dengan mengundang Kepala Dinas Kesehatan Provinsi sekitar bulan Oktober atau November 2017.
Foto Kegiatan :