Setting Up Model Pendampingan Pengobatan Komprehensif Dengan Pendekatan Keluarga (Skrining Tubrkulosis dan TPT)

Tuberkulosis masih menjadi masalah kesehatan global hingga sekarang. Sebagai penyakit menular, TBC menjadi pembunuh yang paling mematikan di dunia. Berdasarkan Global TB Report WHO 2021, Indonesia merupakan negara dengan beban Tuberkulosis (TBC) tertinggi ketiga di dunia. Diestimasikan terdapat 824.000 kasus TBC baru setiap tahunnya dengan angka kematian mencapai 93.000. Estimasi jumlah kasus TBC anak pada tahun 2020 sebesar 99.000, dengan demikian kasus TBC anak memiliki presentase 12% di antara jumlah kasus TBC seluruhnya di Indonesia yakni 824.000.

Indonesia merupakan negara Asia Tenggara dengan beban masalah TBC aktif  terbanyak di dunia akibatnya banyak populasi yang berisiko terkena infeksi laten tuberculosis (ILTB).Terapi Pencegahan Tuberkulosis (TPT) merupakan program Pengendalian Tuberkulosis (P2TB) Nasional dalam penanganan kasus ILTB. Di Provinsi NTB, capaian pemberian TPT hasil dari kegiatan investigasi kontak sebesar 2,59 % masih dibawah target yang diharapkan yakni 50%.

Komitmen Global dan Nasional dalam mengakhiri Tuberkulosis dituangkan dalam End TBC Strategy pada tahun 2030 hanya dapat dicapai dengan mengkombinasikan upaya pengobatan TBC aktif secara efektif dan upaya pencegahan TBC dengan pemberian TPT pada kasus ILTB.

Kegiatan ini bertujuan untuk membentuk model pendampingan pengobatan komprehensif dengan pendekatan keluarga dalam upaya melakukan skrining TBC dan  pemberian TPT. Peserta pertemuan terdiri dari Pengelola program TB di kabupaten/kota dan fasyankes serta melibatkan bidang Kesehatan masyarakat dan PKBI NTB. Sedangkan narasumber pertemuan dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) NTB dan Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) NTB.  Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 20 Januari 2022 bertempat di Hotel Lombok Plaza Mataram.

Dalam sambutan pembukaan, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTB menyampaikan bahwa TBC masih menjadi ancaman yang serius bagi kesehatan masyarakat, angka kematian TBC cukup tinggi. Pengobatan TBC yang lama menyebabkan sering terjadi putus pengobatan, dibutuhkan dukungan keluarga dan semua pihak dalam menyelesaikan pengobatan. Posyandu keluarga yang merupakan program unggulan Provinsi NTB diharapkan mampu untuk membantu masyarakat dalam menjangkau pelayanan Kesehatan. Kegiatan ini sepenuhnya mendapat dukungan dana dari Global Fund Komponen TBC 2021-2023.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *