Upayakan Pembaharuan Data Kesehatan NTB Seratus Persen, Dinkes NTB Tekankan Pentingnya Komitmen Updating Data SPA Fasyankes Melalui Pengisian ASPAK
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTB, dr. H. Lalu Hamzi Fikri, MM., MARS., menyampaikan sambutannya dalam Pertemuan Evaluasi Kualitas Data SPA (Sarana, Prasarana, dan Alat Kesehatan) Fasyankes (Fasilitas Pelayanan Kesehatan) melalui pengisian ASPAK (Aplikasi Sarana, Prasarana, dan Alat Kesehatan), Senin (21/11/2022) di Hotel Lombok Plaza Mataram.
“Perlu adanya komitmen updating data SPA Fasyankes NTB melalui pengisian ASPAK minimal target 2 kali dalam setahun menuju update (pembaharuan) data kesehatan NTB seratus persen”, ucap beliau.
Kegiatan ini dilaksanakan berdasarkan kebijakan peraturan Menteri Kesehatan No.31 Tahun 2018 tentang Aplikasi Sarana, Prasarana, dan Alat Kesehatan (ASPAK) bahwa ASPAK adalah suatu aplikasi berbasis web yang menghimpun mengenai Sarana, Prasarana, dan Alat Kesehatan pada Fasilitas Pelayanan Kesehatan untuk membantu penyusunan perencanaan yang bermutu, baik tingkat dinas kesehatan provinsi, dinas kesehatan kabupaten.kota maupun rumah sakit khususnya yang ada di Provinsi NTB.
Selain itu, prinsip penyelenggaraan ASPAK yang maksimal harus dilakukan dengan prinsip Akuntabilitas dan Kontinuitas. Prinsip Akuntabilitas ASPAK ini dapat diwujudkan bila fasyankes menginput data SPA secara faktual, akurat dan lengkap. Sedangkan Prinsip Kontinuitas artinya dapat diwujudkan bila Fasyankes rutin melakukan updating (pembaruan berkelanjutan) setiap kali ada pergerakan SPA berupa penambahan, kerusakan, kehilangan maupun sudah habis umur teknis dari peralatan tersebut.
Dalam sambutannya, Kadinkes juga menyampaikan bahwa NTB sudah memulai transformasi Kesehatan sejak 2019 melalui 6 pilar Transformasi Kesehatan yaitu : (1) Layanan Primer; (2) Layanan Rujukan; (3) Sistem Ketahanan Kesehatan; (4) Sistem Pembiayaan Kesehatan; (5) Sumber Daya Manusia kesehatan; dan (6) Teknologi Kesehatan. Khususnya pada pilar ke-3 mengenai Sistem Ketahanan Kesehatan perlu ditunjang dengan meningkatkan ketahanan sektor farmasi dan alat Kesehatan serta memperkuat jejaring nasional surveillance berbasis laboratorium.
Beliau melanjutkan bahwa fungsi ASPAK yang optimal dapat membantu inventarisasi dan pemetaan SPA pada Fasyankes, serta memberikan panduan dalam pembinaan dan pengawasan terhadap pemenuhan SPA oleh Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah, serta mendukung akreditasi Fasyankes.