User Acceptance Test (UAT) Aplikasi Mobile SISDMK di Tingkat Provinsi NTB

User Acceptance Test (UAT) Aplikasi Mobile SISDMK di Tingkat Provinsi NTB

Kegiatan User Acceptance Test (UAT) untuk Aplikasi Mobile SISDMK di tingkat Provinsi NTB telah diselenggarakan pada tanggal 25 Januari 2021 di Hotel Grand Legi Mataram. User Acceptance Test (UAT) merupakan sebuah proses untuk mengetahui apakah sistem (prototipe) yang dikembangkan telah sesuai dengan kebutuhan pengguna atau tidak. Ini merupakan tahapan yang sangat penting dalam pengembangan sebuah aplikasi yang user friendly. Kegiatan ini didukung oleh BPPSDMK Kementerian Kesehatan RI dan Human Resources for Health 2030 (HRH2030). Acara tersebut dibuka langsung oleh Ibu Laila Faulia sebagai kepala seksi Pengembangan Sumber Daya Kesehatan Provinsi NTB. Kegiatan ini di hadiri oleh tim dari BPPSDMK Kementerian Kesehatan, tim Dinas Kesehatan Provinsi NTB, tim HRH2030, dan tim konsultan.

Proses pengembangan aplikasi ini sebenarnya telah berjalan sejak September 2020 (penyusunan blueprint) dan saat ini sedang dalam fase pengembangan prototipe. Untuk kebutuhan pengembangan prototipe maka perlu dirasa dilakukan User Acceptance Test (UAT). Proses ini berguna untuk memastikan apakah sistem yang dikembangakan telah sesuai dengan kebutuhan pengguna. Tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk memberikan pengenalan tentang Aplikasi SISDMK mobile. Disamping itu juga untuk mendapatkan gambaran kebutuhan daerah untuk fungsi SISDMK Mobile dan untuk melihat apakah sistem (prototipe) yang dikembangkan telah sesuai.

Aplikasi seluler ini akan memungkinkan petugas kesehatan mengakses profil mereka, dengan secara mandiri petugas kesehatan dapat mengelola data mereka yang harapnnya nanti dapat mendukung untuk mengelola jalur karier secara mandiri. Selain itu, aplikasi berbasis mobile ini, nantinnya akan memungkinkan para pemimpin di tingkat fasilitas, Dinas Kesehatan, dan Dinkes Kabupaten untuk memelihara data tenaga kesehatan melalui fungsi untuk memverifikasi, memvalidasi, dan memfasilitasi pelaporan rutin tanpa harus online menggunakan komputer. Secara keseluruhan, diharapkan aplikasi ini akan menjadi mendorong peningkatan kelengkapan, kualitas, dan penggunaan data, dengan tetap mempertimbangkan kapabilitas spesifik wilayah dan jenis pengguna (petugas kesehatan, pengelola Dinkes Kabupaten, Manajer PHO, dll.)

(Halil/Promkes)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *