Wakil Gubernur NTB Apresiasi Progress Posyandu Keluarga dan Input ePGBM
Berdasarkan hasil rapat Evaluasi ke-2 (dua) bersama ibu Wakil Gubernur NTB terkait capaian program unggulan dari Dinas Kesehatan Provinsi NTB, Senin, 7 Juni 2021 di Ruang Pendopo Wakil Gubernur NTB.
Ibu Wagub atau yang akrab disapa “Ummi Rohmi”, mengharapkan adanya progres yang lebib baik dalam percepatan capaian jumlah posyandu keluarga yang menjadi program unggulan di NTB. Dinas Kesehatan Provinsi NTB diminta terus mengawal data capaian, dan terus berkoordinasi dengan kabupaten/kota untuk mencapai 100% tahun 2021.
Dari hasil Evaluasi awal bulan Mei-Juni ini, posyandu keluarga di NTB menunjukan progress yang sangat bagus untuk penambahan jumlah terutama untuk Kabupaten Lombok Timur. Pada bulan April 2021 dari 7.561 Posyandu yang ada, jumlah Posyandu Keluarga telah mencapai 4.003 (52.94%), sedangkan pada bulan Mei ini dari 7560 Posyandu yang ada, jumlah Posyandu Keluarga telah mencapai 4.180 (55.29%).
Umi tetap mengingatkan Dinas Kesehatan untuk mendorong Kabupaten/Kota yang masih rendah jumlah capaian Posyandu Keluarganya seperti Kabupaten Lombok Barat, Kabupaten Lombok Tengah dan Kota Mataram, agar belajar dan mengambil langkah-langkah strategis seperti yang dilakukan Kabupaten Lombok Timur.
Sedangkan untuk evaluasi input e-PPBGM (Elektronik Pencatatan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat), juga telah memberikan progress yang sangat baik dari 77.65% update bulan Mei Evaluasi Awal dan pada update 7 Juni 2021 telah mencapai 81.05%, namun demikian Umi Rohmi berharap evaluasi, verifikasi data tetap dilakukan oleh petugas gizi di Posyandu, Umi tidak menginginkan kita berbangga dengan capaian kuantitas namun lupa terhadap kualitas.
Terkait dengan kesehatan anak-anak terutama kejadian Stunting dan Gizi Buruk. Dinas Kesehatan diharapkan meningkatkan kualitas pelayanan dan Sumber Daya Manusia Kesehatan (Bidan, Perawat dan Gizi), serta Standar Operasional Pelayanan (SOP) yang ada.
Untuk itu Kompetensi SDM juga sangat perlu ditingkatkan dari segi kualitasnya, baik melalui pelatihan-pelatihan maupun pembinaan tekhnis, kegiatan tersebut agar berbagi peran dan tugas dengan organisasi profesi, perguruan tinggi atau CSR dari perusahaan-perusahaan.
Dinas Kesehatan juga diharapkan memapping kapasitas SDM dan fasilitasnya khususnya untuk menunjang Kesehatan Ibu dan Anak.