Workshop E-Monev Katalog Dalam Mendukung Perencanaan Kebutuhan Obat (RKO) dan SINAP Untuk Unit Layanan
Mataram, 27 Juli 2019. Obat merupakan kebutuhan vital bagi kesehatan masyarakat. Sehingga distribusi obat perlu menjadi perhatian pemerintah khususnya Pemerintah Daerah NTB guna menjamin ketersediaan obat bagi masyarakat. Namun demikian kondisi saat ini menujukkan belum optimalnya kinerja pengelolaan obat dan pelayanan kesehatan di tingkat Kabupaten/Kota yang terlihat dari pemenuhan dana obat dari APBD. Permasalahain lain yang di jumpai di lapangan adalah masih adanya beberapa item obat yang direncanakan tidak sesuai dengan kebutuhan riil di lapangan. Oleh karena itu sebagai intansi kesehatan maka Dinas Kesehatan Provinsi NTB merasa perlu di meningkatkan sistem pengelolaan dan pendistribusian obat melalui sistem elektronik.
Maka melalui Workshop E-Monev Katalog Dalam Mendukung Perencanaan Kebutuhan Obat (RKO) dan SINAP untuk unit layanan, yang di laksanakan di Hotel Golden Palace Mataram (27-28 Juni 2019). Dinas Kesehatan Provinsi NTB berupaya mengoptimalkan kinerja pengelolaan obat dan layanan kesehatan dengan menerapkan sistem elektonik dalam pengelolaan obat dengan memanfaatkan Aplikasi yang telah di bangun dan dikembangkan oleh Ditjen Kefarmasian dan Alkes Kementerian Kesehatan Republik Indonesia berupa Aplikasi E-Logistik dan E-Monev untuk sistem pengelolaan dan pendistribusian obat.
Pertemuan yang di fasilitasi oleh Seksi Farmasi Dinas Kesehatan Provinsi NTB terssebut dibuka secara resmi Oleh Kepala Dinas Keshatan Provinsi NTB dr. Nurhandini Eka Dewi., Sp.A., MPH (Kamis, 27/06/2019). Dalam sambutannya dr. Eka berharap terciptanya koordinasi dan fasilitasi penyusunan perencanaan obat baik di tingkat Kabupaten/Kota maupun pada tingkat Provinsi demi tecapainya kinerja pengelolaan obat dan layanan kesehatan yang profesional di Provinsi Nusa Tenggara Barat
Pertemuan yang berlangsung selama 2 hari tersebut di hadiri oleh 67 orang peserta yang terdiri dari Dinas Kesehatan, Rumah Sakit se – Provinsi NTB, BPJS serta Apotek PRB. Dengan di laksanakanya kegiatan tersebut di harapkan peserta yang hadir mampu menyusun rencana kebutuhan obat (RKO) pelayanan kesehatan dasar, rujukan dan rujuk balik di Provinsi Nusa Tenggara Barat untuk tahun 2020 serta sosialisasi penerapan aplikasi pelaporan Narkotika dan . Psikotropika pada pada sarana distribusi dan pelayanan kefarmasian.