Workshop Manajement Program Infeksi Laten Tuberkulosis (ILTB) dan Pemberian Terapi Pencegahan Tuberkulosis (TPT) Tingkat Provinsi NTB (Batch 1)
Indonesia menjadi negara ke-2 dengan kasus TBC terbanyak di dunia setelah India, ini merupakan tugas berat dalam mengatasi masalah TBC.
Saat ini Indonesia memiliki 969.000 kasus TBC dengan jumlah kematian 144.000 pertahun. Dari jumlah tersebut baru 74% yang sudah ternotifikasi atau sebesar 717,941 kasus, sedangkan 26% diantaranya belum ternotifikasi (data SITB per 30 Januari 2023), data tersebut belum termasuk beban Infeksi Laten TBC (ILTB).
Infeksi Laten TBC (ILTB) sendiri merupakan satu kondisi dimana sistem kekebalan tubuh orang yang terinfeksi tidak mampu mengeliminasi bakteri Mycobacterium tuberculosis secara sempurna, tetapi mampu mengendalikan bakteri TBC sehingga tidak timbul gejala sakit TBC
Penanganan kasus TBC di Indonesia tidak hanya difokuskan pada pengobatan kasus aktif namun juga perlu memperhatikan Infeksi Laten TBC (ILTB) melalui penemuan kasus dan cakupan Terapi Pencegahan Tuberkulosis (TPT), untuk diketahui saat ini cakupan pemberian TPT di Indonesia masih rendah.
Untuk memaksimalkan capain TPT di NTB Dinas Kesehatan Provinsi NTB bersama Global Found melaksanakan Workshop Manajemen Program Infeksi Laten Tuberkulosis (ILTB) dan Pemberian Terapi Pencegahan Tuberkulosis (TPT) bagi pelatih guna meningkatkan kompetensi tenaga kesehatan untuk meningkatkan cakupan TPT di NTB. 12-16 Juni 2023 untuk batch 1 dan 19 – 23 untuk bacth 2 di Hotel Aston Inn Mataram.
Disini peserta diberikan keterampilan dan pengetahuan strategi penemuan kasus serta pemerian Terapi Pencegahan Tuberkulosis melalui pendalaman materi, diskusi hingga praktik langsung sehingga diharapkan peserta memeliki keterampilan yang cukup untuk meningkatkan capaian TPT di lapangan.
Kegiatan tersebut dihadiri dan dibuka langsung oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTB dr. H. Lalu Hamzi Fikri,MM.,MARS. Senin (12/06/2023).
dr. Fikri mengungkapkan salah satu kendala dalam penangan TBC di Indonesia khususnya di NTB adalah masih rendahnya angka temuan kasus, menurutnya keberhasilan pengobatan TBC di NTB sudah cukup baik tinggal memaksimalkan penemuan kasus.
Beliau menganalogikan penanganan TBC seperti penangan Covid-19 dimana kuncinya adalah pada penemuan kasus dengan melibatkan semua unsur dan memaksimalkan tracing kontak hingga pada level keluarga.
Lebih lanjut beliau menekankan pentingnya komitmen bersama untuk memenuhi target temuan TBC di NTB sebagai langkah penting dalam mengatasi permasalahan TBC di Indnesia khususnya di NTB.
#WorkshopManajemenILTB #P2P #DinkesProvNTB #DinkesNTB #SahabatSehat #SalamSehat #HumasSehat