<strong>Workshop Survailans PD3I Dilaksanakan, Upaya Tanggulangi Kasus PD3I di NTB</strong>

Workshop Survailans PD3I Dilaksanakan, Upaya Tanggulangi Kasus PD3I di NTB

Upaya menekan angka kesakitan dan kematian akibat Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) di Provinsi NTB terus dilakukan. Salah satunya adalah melalui kerja sama yang terjalin antara Dinas Kesehatan Provinsi NTB dengan Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Provinsi NTB dan UNICEF dalam penyelenggaraan Program Penguatan Imunisasi di Provinsi NTB. Saat ini program akan dilaksanakan melibatkan 10 Kabupaten/Kota di NTB. Sehubungan dengan hal tersebut, Dinas Kesehatan Provinsi NTB bersama IAKMI dan UNICEF melaksanakan kegiatan Workshop Surveilans PD3I pada Jum’at (2/12) di Fave Hotel, Mataram.

Workshop ini deselenggarakan dengan tujuan meningkatkan keterampilan petugas surveilans dalam memantau wilayahnya  dan melakukan perencanaan tindak lanjut terhadap perbaikan pengelolaan pencatatan dan pelaporan kasus PD3I, sehingga upaya penanggulangannya dapat berjalan dengan baik.

Provinsi Nusa Tenggara Barat memiliki sistem rantai dingin dan Program Imunisasi yang sudah berjalan baik, tetapi dengan munculnya Pandemi COVID-19 memberikan dampak terganggunya program dan menurunnya cakupan imunisasi lengkap pada anak. Risiko munculnya penyakit PD3I dan terjadinya KLB akan menjadi risiko yang harus ditangani beberapa tahun kedepan karena menurunnya cakupan imunisasi.

Surveilans PD3I menjadi hal yang sangat penting untuk meningkatkan kewaspadaan, sehingga dapat mencegah timbulnya KLB dan segera bisa dilakukan upaya penanggulangan KLB demi mencegah meluasnya KLB tersebut. Untuk mendukung berjalannya surveilans PD3I yang baik maka perhatian harus ditingkakan pada sistem pencatatan dan pelaporan kejadian–kejadian penyakit PD3I yang terpantau dalam sistem kewapadaan dini dengan pemantauan wilayah setempat (PWS) dalam sistem surveilans PD3I.

Workshop surveilans PD3I di tingkat Provinsi akan sangat membantu upaya peningkatan surveilans PD3I untuk Kabupaten/Kota, sehingga upaya mendeteksi, merespons dan mencegah munculnya kasus PD3I bisa dilakukan dengan baik, disamping meningkatkan cakupan imunisasasi pada anak.