PRA MUSRENBANG PROV NTB : TUNTASKAN KURANG GIZI!!

Dari 31 indikator RPJMD Provinsi NTB 2013-2018, ada 12 indikator yang belum tercapai saat ini. Diantaranya indikator prevalensi kurang gizi. Hal itu mencuat pada Pra Mesrenbang Provinsi NTB yang dilaksanakan di Hotel Lombok Raya pada tanggal 3-5 april 2017.

Forum ini merupakan ajang sinkronisasi perencanaan 2018 antara provinsi dan kab/kota. Sesuai tema, penyelesaian persoalan kekurangan gizi juga dalam rangka menurunkan angka kemiskinan di NTB. Tahun 2018, program gizi diarahkan untuk peningkatan pemberdayaan masyarakat melaui kegiatan Generasi Emas NTB (GEN), Aksi Seribu Hari Pertama Kehidupan (ASHAR), MPASI, suplementasi vitamin A dan bantuan Antropometri Kit.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTB, dr. Nurhandini Eka Dewi, Sp.A. mengatakan bahwa kegiatan yang direncanakan hendaknya juga mengacu pada 12 indikator SPM yang ditetapkan Kemenkes RI.

Hasil Pra Musrenbang tersebut akan ditetapkan dalam Musrenbang sebagai RKPD Pemprov NTB 2018. RKPD ini nantinya menjadi RKPD terakhir pemerintahan TGB-Amin. Semoga menjadi akhir yang baik (husnul khotimah), tutur Ridwansyah, Kepala Badan Perencanaan dan Penelitian Daerah Provinsi NTB.

FESTIVAL DESA INOVATIF

Dinas Kesehatan Provinsi NTB menampilkan inovasi desa binaan dalam Festival Desa Inovatif yang diselenggarakan di Taman Budaya Mataram pada hari Kamis, 30 Maret 2017.

Acara ini dimeriahkan dengan kehadiran Desa Dasan Geria Lombok Barat dengan Inovasi Desa Siaganya dan Desa Babusalam Lombok Barat dengan inovasi “Balai Inges” dengan kegiatan unggulan pengolahan sampah menjadi kerajinan, kelorisasi, paguyuban darah.

Festival ini diikuti oleh 7 Kabupaten (Lombok Barat, Lombok Tengah, Kabupaten Lombok Utara, Lombok Timur, Kabupaten Sumbawa Besar, Sumbawa dan Dompu) serta 3 (Tiga) Instansi Provinsi yaitu Dinas Kesehatan Provinsi NTB, Dinas Pemberdayaan Masyarakat Pemerintahan Desa, Kependukan dan Pencatatan Sipil, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan serta Bappeda NTB.

Berdasarkan  penilaian pengunjung, Inovasi desa terbaik diraih oleh Kabupaten Dompu dengan inovasi Kontrak Bidan untuk posyandu pemekaran, Untuk katagori Inovasi desa teraplikatif adiraih oleh Sumbawa dengan inovasi menghadirkan kembali dokter keliling desa. Sedangkan Kabupaten Lombok Barat dinobatkan sebagai Kabupaten Terinovatif. Ajang ini menjadi wahana belajar, tukar informasi antar desa dan kabupaten terkait inovasi-inovasi yang perlu dikembangkan.

Selamat dan sukses bagi Desa Pemenang Festival Desa Inovasi, semoga menjadi motivasi bagi desa-desa lain di Nusa Tenggara Barat agar terus berkreasi menjadi yang terdepan dalam inovasi.

POSYANDU KELUARGA

POSYANDU KELUARGA

I. LATAR BELAKANG

  1. Di Provinsi NTB gangguan gizi pada anak dibawah usia dua tahun secara kuantitas belum berkurang secara bermakna. Tahun 2016 kasus Gizi buruk pada balita 382 kasus. Penemuan dini kasus gizi buruk melalui pemantauan pertumbuhan di Posyandu belum berjalan optimal, kunjungan sasaran ke Posyandu (D/S) sebesar 84,29% (15,8% tidak terpantau)  dan N/D sebesar  64,63% (35,37% tidak naik timbangan badannya).

  2. SDKI 2012, Angka Kematian Ibu (AKI) NTB dibanding Nasional sebesar 251/359 per 100.000 kelahiran hidup (lebih baik 108 poin) dan Angka kematian Bayi (AKB) NTB dibanding Nasional  57/33 per 1.000 kelahiran hidup (lebih jelek 24 poin).

  3. Sehubungan dengan hal tersebut perlu dilakukan revitalisasi Posyandu menuju Posyandu Keluarga yang bertujuan meningkatkan kinerja Posyandu sebagai terobosan dalam mempercepat penurunan kasus kematian ibu dan bayi serta gizi buruk dengan menjalin kemitraan dengan para pihak, seperti Tokoh Agama (Dai Kesehatan), LSM, dunia usaha dan multi sektor. Program ini sesuai dengan kebijakan Kementerian Kesehatan, yaitu Indonsia Sehat Melalui Pendekatan Keluarga.

  II.  PROGRAM INOVASI

Posyandu Keluarga adalah terobosan dalam upaya menanggulangi masalah  kesehatan, dengan pendekatan keluarga  yang melaksanakan kegiatan secara rutin tiap bulan, dengan cakupan 5 Program utama (KIA, KB, Imunisasi, Gizi dan Diare), dan ditambah integrasi program dari lintas sektor, yaitu  Kelas Remaja, Penyuluhan Kesehatan Reproduksi Remaja (PUP), program Keluarga Sakinah, Ketahanan Pangan, Pertanian serta peran aktif Tokoh Agama (Dai Kesehatan) serta instansi yang dalam upaya mensinergikan program di SKPD terkait. Penjangkauan sasaran juga diupayakan sampai kepada Keluarga, sesuai dengan program Keluarga Sehat yang dicanangkan oleh Kementerian Kesehatan. Pendampingan oleh Kader, Dai dan Petugas akan memastikan setiap individu mandapatkan akses pelayanan kesehatan dasar yang diperlukan.

Posyandu Keluarga, bertujuan untuk meningkatkan  akses keluarga terhadap pelayanan kesehatan dasar yang   komprehensif dan Terintegrasi dan sejalan dengan RPJMD Provinsi NTB. Posyandu dengan pendekatan keluarga ini di laksanakan di desa GEN di pulau Lombok.

Teknis kegiatan di lapangan :

Posyandu Konvensional Posyandu Keluarga
No Kegiatan Sasaran Pelaksana Kegiatan Sasaran Pelaksana
1 Penggerakan Sasaran Ibu Hamil, Bayi Balita Kader Penggerakan Sasaran Ibu Hamil, Bayi Balita, Remaja Kader, Tokoh Agama, Aparat Desa
2 Pelayanan Kesehatan Dasar Ibu Hamil, Bayi Balita Petugas Kesehatan, PLKB Pelayanan Kesehatan Dasar, Posbindu Ibu Hamil, Bayi Balita Petugas Kesehatan, PLKB
3 Penyuluhan

materi kesehatan

Ibu Hamil, Ibu Balita Petugas Puskesmas Penyuluhan

materi: Kesehatan, PUP, KB, Pertanian

Ibu Hamil, Ibu Balita, Remaja Kader, Petugas Kesehatan dan Lintas Sektor (Dai, PLKB, BKP, Pertanian, PKK
4 5 Program Utama:

KIA, KB, Gizi, Imunisasi, Diare

Ibu Hamil, Ibu Balita, PUS Petugas Kesehatan, PLKB 5 Program Utama + Program Tambahan:

PAUD, Keluarga Sakinah, Ketahanan Pangan

Ibu Hamil, Ibu Balita, Remaja Petugas Kesehatan dan Lintas Sektor (Dai, PLKB, BKP, Pertanian, PKK
5 Pendanaan Ibu Hamil, Ibu Balita BOK, Pusk. Pendanaan Ibu Hamil, Ibu Balita, Remaja BOK, Pusk., APBDes, CSR,Dana Sehat, Jimpitan,
6 Jangkauan Sasaran Ibu Hamil, Ibu Balita, PUS Tempat Posyandu Jangkauan Sasaran Ibu Hamil, Ibu Balita, PUS, Remaja, Lansia Tempat Posyandu dan Keluarga/ Rumah Tangga

Sasaran dan Target

  1. Sasaran Posyandu di Desa GEN se Pulau Lombok.
  2. Sasaran Ibu Hamil, Bayi, Balita, Pasangan Usia Subur, Remaja dan Lansia.
  3. Target (12 Indikator Keluarga Sehat)

III. SKEMA PEMBIAYAAN.

Biaya dari APBD dan APBN yang sudah dianggarkan pada tahun 2017 dan akan dialokasikan secara berkelanjutan pada tahun 2018, program yang terkait adalah Kesga, Gizi , Promosi Kesehatan dan SKPD yang terkait dengan Inovasi Posyandu Keluarga.

IV. PENUTUP.

Demikian Proposal kegiatan Inovasi Pelayanan Kesehatan melalui Posyandu Keluarga dengan harapan dapat dilaksanakan dengan baik dan bermanfaat bagi masyarakat dalam rangka mendukung RPJMD Provinsi NTB untuk meningkatkan derajat Kesehatan Masyarakat Provinsi NTB.

Kegitan-kegiatan Posyandu di Desa :