Kegiatan orientasi Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer bagi Tenaga Kesehatan di Provinsi NTB dilaksanakan selama lima hari, mulai 30 Juli sampai dengan 3 Agustus 2024.
Melalui orientasi ini, Dinas Kesehatan Provinsi ini mengharapkan adanya Scalling up Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer sesuai juknis secara menyeluruh di 177 Puskesmas di NTB di Tahun 2024.
Kegiatan yang berlokasi di Hotel Grand Legi, Mataram, ini menghadirkan Kabid Kesehatan Masyarakat, Kabid Pelayanan Kessehatan, Kabid Sumber Daya Kesehatan dan Kabid P3KL dari 10 Kabupaten/Kota di NTB. Kegiatan ini diselenggarakan untuk meningkatkan pemahaman tenaga Kesehatan di Dinas Kesehatan dan Puskesmas tentang Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer.
Hari terakhir kegiatan Orientasi Integrasi pelayanan primer dengan melakukan kunjungan lapangan ke Puskesmas Parampuan dan Puskesmas Labuapi untuk melihat secara langsung implementasi Integrasi pelayanan primer. Peserta orientasi sangat antusias melakukan wawancara dengan masing – masing penanggung jawab klaster di Puskesmas tersebut.
Transformasi pelayanan kesehatan primer merupakan pilar penting yang dilaksanakan melalui edukasi penduduk, pencegahan primer, pencegahan sekunder dan peningkatan kapasitas dan kapabilitas pelayanan kesehatan primer. Transformasi pelayanan kesehatan primer mengacu pada strategi global pelayanan kesehatan yang berfokus pada pendekatan siklus hidup (people-centred) secara terintegrasi untuk mewujudkan pelayanan kesehatan yang lebih komprehensif, responsif, dan terjangkau.
Transformasi pelayanan kesehatan primer bertujuan untuk mewujudkan kesehatan primer yang komprehensif dan berkualitas, dengan sasaran strategis:
- Menguatnya promotif preventif di FKTP melalui Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) dan pendekatan keluarga
- Terpenuhinya sarana, prasarana, obat, Bahan Medis Habis Pakai (BMHP) dan alat kesehatan pelayanan kesehatan primer
- Menguatnya tata kelola manajemen pelayanan kesehatan kolaborasi publik- swasta dalam mencapai Universal Health Coverage (UHC).
Fokus dari transformasi sistem pelayanan kesehatan primer adalah pendekatan siklus hidup sebagai platform integrasi pelayanan kesehatan sekaligus sebagai platform penguatan promosi dan pencegahan, mendekatkan pelayanan kesehatan melalui jejaring hingga tingkat desa dan dusun, termasuk untuk memperkuat promosi dan pencegahan serta resiliensi terhadap pandemi serta memperkuat Pemantauan Wilayah Setempat (PWS) melalui pemantauan dengan dashboard situasi kesehatan per desa.
Pada transformasi pelayanan kesehatan primer, terdapat perubahan paradigma dalam pelayanan kesehatan di Puskesmas, tidak lagi hanya berbasis pada penyakit/program, tetapi melalui klaster yang diintervensi oleh semua program.Sehingga pelayanan kesehatan di Puskesmas akan lebihh terintegrasi dan komprehensif. Klaster tersebut adalah :
Klaster 1: Manajemen Puskesmas
Klaster 2: Ibu, Anak, dan Remaja
Klaster 3: Usia Dewasa dan Lansia
Klaster 4: Penanggulangan Penularan Penyakit
Klaster 5: Lintas Klaster
Dalam konteks transformasi pelayanan kesehatan primer, pada level kecamatan, sistem pelayanan kesehatan primer menjadi tanggung jawab Puskesmas, sedangkan pada level desa, sistem pelayanan kesehatan akan diselenggarakan di Pustu. Dari keempat klaster tersebut perlu dilakukan pemetaan dari sumber daya dan juga pelayanan kesehatan minimal yang ada di tiap klaster dengan pendekatan dimana pelayanan tersebut diberikan (point of care).
Melalui pendekatan ini diharapkan setiap orang memiliki pengetahuan dan dukungan yang dibutuhkan untuk mampu membuat keputusan dan berpartisipasi dalam perawatan kesehatannya. Penguatan pelayanan kesehatan primer melalui pendekatan siklus hidup penting dilakukan karena fakta yang ada menunjukkan capaian SPM bidang kesehatan tahun 2022 masih jauh dari target yang ditetapkan.
Pasca uji coba Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer oleh Kemeterian Kesehatan Tahun 2022 di Puskesmas Jereweh Kabupaten Sumbawa Barat, memantik semangat Provinsi NTB untuk melakukan Scalling up Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer ke Puskesmas yang lain di Provinsi NTB. Data Puskesmas di NTB yang sudah menerapkan ILP secara dokumen dan pelayanan konsep siklus hidup per 17 Juli 2024 adalah sebanyak 146 Puskesmas berdasarkan hasil Desk dengan Timker ILP Kementerian Kesehatan.
Dari 146 Puskesmas ini yang sudah menerapkan ILP sesuai Standar dan menjadi lokasi Kaji Tiru bagi Puskesmas lain di NTB dan Indonesia adalah 3 Puskesmas yaitu di Puskesmas Jereweh Kabupaten Sumbawa Barat, Puskesmas Labuapi dan Puskesmas Perampuan Lombok Barat.
#IntegrasiPelayananPrimerNTB
#NTBsehat
#NTBkuat