Dinkes NTB Selenggarakan Puncak World Sight Day di RS Mata

Peringatan Hari Penglihatan Sedunia (World Sight Day/WSD) tahun 2021 ini dipusatkan di Rumah Sakit Mata Nusa Tenggara Barat sebagai salah satu UPTD Dinas Kesehatan Provinsi NTB.  Peringatan tahun ini mengangkat tema internasional ”Love Your Eyes” dan tema nasional “Sayangi Mata Kita, Lakukan Deteksi Dini Gangguan Penglihatan” untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian terhadap pentingnya menjaga kesehataan mata dan mencegah gangguan penglihatan.

Peringatan WSD tahun 2021 dilaksanakan di Rumah Sakit Mata Provinsi NTB dengan  meluncurkan aplikasi SERIOC (Screening on Catarcact) yang di hadiri oleh  Wakil Gubernur NTB, Direktur P2PTM, FHF (The Fred Hollows Foundation), Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTB, OPD terkait dan undangan lainny, Sabtu (16/10/2021).

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTB, dr. H. Lalu Hamzi Fikri MM., MARS dalam sambutannya mengatakan, aplikasi SERIOC yang diluncurkan oleh rumah sakit mata Provinsi NTB bisa meningkatkan kesehatan mata bagi masyarakat di daerah ini.

Beliau juga menyampaikan bahwa saat ini Provinsi NTB sudah memiliki sembilan vision center atau pusat penglihatan yang tersebar di beberapa lokasi. “Kedepan kita harapkan vision center ini bisa tersebar di semua kabupaten/kota di NTB,” harapnya.

Sementara itu Wakil Gubernur NTB, Dr. Ir. Hj. Sitti Rohmi Djalilah, M.Pd, menekankan agar dilakukan skrening sedini mungkin mulai dari anak sekolah TK dan masyarakat beresiko terhadap kebutaan, mengingat provinsi NTB menjadi provinsi kedua tertinggi dengan jumlah 4 % untuk gangguan penglihatan setelah Jawa Timur  dengan jumlah 4,3 %. 

Ibu Wagub mengatakan untuk mempermudah edukasi kepada masyarakat mulai dari tingkat sekolah, keberadaan posyandu keluarga diharapkan dapat berperan aktif dalam mengedukasi masyarakat.  ”Posyandu keluarga harus kuat untuk memotret kondisi kesehatan masyarakat”, tegasnya.

Untuk itu ibu Wagub meminta agar segera dibuat Peraturan Gubernur (Pergub) agar kab/kota segera melakukan skrening minimal 40% dari penduduk NTB pada tahun 2021.

Pada kesempatan ini Direktorat  P2PTM memberikan bantuan alat kesehatan dan FHF memberikan bantuan 3000 kaca mata plus/minus gratis untuk masyarakat NTB.

World Glaucoma Week (Pekan Galukoma Sedunia)

World Glaucoma Week atau Pekan Galukoma Sedunia adalah gerakan yang diinisiasi oleh World Glaucoma Association (WGA) dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran akan isu isu Glaukoma. Kegiatan ini dilaksanakan selama satu pekan dari tanggal 7-13 Maret setiap tahunnya.

Rumah Sakit Mata Provinsi NTB sebagai salah satu UPTD Dinas Kesehatan Provinsi NTB  dan juga sebagai pusat pelayanan kesehatan mata di NTB turut mmngambil bagian penting dalam kegiatan kampanye kesehatan mata ini.

Seluruh elemen masyarakat baik pasien,  fasilitas pelayanan kesehatan mata,  penentu kebijakan hingga masyarakat umum diajak untuk ikut berkontribusi dalam kegiatan kampanye ini.

Pekan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya kebutaan permanen akibat glaukoma, Oleh karenanya perlu dilakukan deteksi dini, dan edukasi kepada masyarakat mengenai Glaukoma dan pencegahannya.

Dalam satu pekan ke depan,  akan ada banyak aktifitas serta kegiatan yang akan dilakukan di Rumah Sakit Mata NTB dalam rangka mendukung kegiatan pelestarian fungsi pengelihatan yang merupakan bagian dari World Glaucoma Week ini.

Setelah online media campaign,  mulai Senin (8/3/2021) hingga Sabtu (13/3/2021) juga akan dilaksanakan kegiatan Screening Glaucoma Untuk Masyarakat Usia > 40 Tahun. Kegiatan akan dilaksanakan di Rumah Sakit Mata NTB. Harapan akhirnya adalah bahwa semua orang diingatkan untuk melakukan pemeriksaan mata (dan saraf optik) secara teratur untuk mendeteksi glaukoma sedini mungkin.

Editor : Reny

World Sight Day 2020: Hope in Sight

World Sight Day adalah kegiatan tahunan yang diadakan biasanya pada hari Kamis kedua bulan Oktober. Kegiatan ini adalah kampanye yang bertujuan  untuk memfokuskan perhatian global pada kebutaan dan gangguan penglihatan. Tahun ini, World Sight Day akan berlangsung pada 8 Oktober 2020 dengan tema: Hope In Sight.

1 miliar orang di seluruh dunia memiliki gangguan penglihatan yang dapat dicegah atau salah satu yang masih harus ditangani. Penglihatan yang berkurang atau bahkan kebutaan total dapat memiliki efek yang besar dan bertahan lama pada semua aspek kehidupan, termasuk aktivitas pribadi sehari-hari, interaksi dengan komunitas, sekolah dan peluang kerja, serta kemampuan untuk mengakses layanan publik.

Penglihatan yang berkurang dapat disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk penyakit seperti diabetes dan trachoma, trauma pada mata, atau kondisi seperti kelainan refraksi, katarak, degenerasi makula terkait usia, atau glaukoma.

Mayoritas orang dengan gangguan penglihatan berusia di atas 50 tahun; Namun, kehilangan penglihatan dapat mempengaruhi orang-orang dari segala usia.

Di Nusa Tenggara Barat sendiri, angka kebutaan pada penduduk usia di atas 50 tahun mencapai 4%. Artinya, 1 dari 25 penduduk usia 50 tahun ke atas mengalami kebutaan. Sementara di satu sisi, usia ini adalah usia yang masih sangat produktif. Sehingga, keadaan kebutaan ini berdampak sangat signifikan pada kualitas hidup dan kesejahteraan pasien/masyarakat.

Dari keseluruhan kasus kebutaan di NTB yang disebutkan sebelumnya, 78% nya disebabkan oleh penyakit katarak. Sehingga strategi penurunan angka kebutaan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup lebih difokuskan pada kegiatan penurunan angka kebutaan akibat katarak melalui kegiatan operasi katarak yang masif, terukur dan integratif.

Melalui momentum World Sight Day yang mengangkat tema Hope in Sight tahun 2020 ini, Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat melalui Rumah Sakit Mata, Dinas Kesehatan Provinsi NTB kembali meneguhkan komitmen yang sangat kuat pada pelayanan kesehatan mata dan penurungan angka kebutaan. Komitmen ini ditunjukkan dengan upaya upaya peningkatan kualitas serta aksessibilitas (keterjangkauan) pelayanan berupa penambahan tenaga kesehatan serta peningkatan kapasitas teknis professional. Juga ditunjukkan dengan penambahan sarana dan prasarana berupa fasilitas serta alat alat penunjang yang modern dan berteknologi tinggi serta orientasi pelayanan kesehatan yang lebih komprehensif dan integratif.

Lebih lanjut lagi, Rumah Sakit Mata di bawah Dinas Kesehatan Provinsi NTB juga menunjukkan komitmen untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan mata  bagi masyarakat di Nusa Tenggara Barat dengan dikukuhkannya Cataract Centre sebagai program unggulan pada Rumah Sakit Mata Nusa Tenggara Barat. Cataract Centre ini dihajatkan sebagai pusat pelayanan kesehatan mata dengan perubahan paradigma layanan yang lebih comprehensive, integratif dan berkesinambungan, dimana layanan kesehatan tidak hanya berfokus pada pemulihan fungsi pengelihatan secara fisiologis (restoring sight), tapi juga lebih dari itu berfokus pada bagaimana membangun kemandirian pasien baik secara personal, social dan ekonomi melalui peningkatan kualitas hidup pasien (improving quality of life). Sehingga diharapkan, pasien yang kehilangan harapan karena kebutaannya menjadi lebih memiliki harapan dan mampu meningkatkan produktifitas dan kualitas hidup setelah treatment dan perawatan. Selain cataract centre, akses layanan terbaik dan inovatif seperti pelayanan refraksi, USG mata, laser dan pemeriksaan penunjang lainnya juga terus dikembangkan. Tidak berhenti pada sisi layanan, aspek opini dari sisi pasien sebagai customer juga terus dijaga dan ditingkatkan. Survey kepuasan masyarakat terbaru menujukkan kepuasan pasien/masyarakat pada layanan kesehatan mata di Rumah Sakit Mata NTB berada pada angka di atas 80%, yang bermakna bahwa pasien/masyarakat merasakan manfaat dari pelayanan kesehatan mata dan memberikan opini kepuasan yang sangat baik.

Keseluruhan upaya Pemerintah ini adalah merupakan ikhtiar sungguh sungguh untuk mengambil peran aktif dan progresif sebagai pengejawantahan dari komitmen global menjadikan pelayanan kesehatan mata sebagai bagian utuh/integral dari Universal Health Coverage (UHC) serta dalam rangka mendukung pengimplementasian dari konsep integrated people-centered eye care.

Semoga melalui World Sight Day 2020: Hope in Sight ini menjadi momentum untuk kita memperkuat kebersamaan dalam menghadirkan pelayanan kesehatan mata terbaik yang berfokus untuk mewujudkan kesehatan, kemandirian, produktifitas dan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat Nusa Tenggara Barat.

Foto Kegiatan :

Photo by: Humas RSM NTB, World Sight Day 2020: #HopeinSight
Mataram, 7 Oktober 2020
Rumah Sakit Mata Nusa Tenggara Barat, melayani dengan senyum dan ikhlas.