World Sight Day adalah kegiatan tahunan yang diadakan biasanya pada hari Kamis kedua bulan Oktober. Kegiatan ini adalah kampanye yang bertujuan untuk memfokuskan perhatian global pada kebutaan dan gangguan penglihatan. Tahun ini, World Sight Day akan berlangsung pada 8 Oktober 2020 dengan tema: Hope In Sight.
1 miliar orang di seluruh dunia memiliki gangguan penglihatan yang dapat dicegah atau salah satu yang masih harus ditangani. Penglihatan yang berkurang atau bahkan kebutaan total dapat memiliki efek yang besar dan bertahan lama pada semua aspek kehidupan, termasuk aktivitas pribadi sehari-hari, interaksi dengan komunitas, sekolah dan peluang kerja, serta kemampuan untuk mengakses layanan publik.
Penglihatan yang berkurang dapat disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk penyakit seperti diabetes dan trachoma, trauma pada mata, atau kondisi seperti kelainan refraksi, katarak, degenerasi makula terkait usia, atau glaukoma.
Mayoritas orang dengan gangguan penglihatan berusia di atas 50 tahun; Namun, kehilangan penglihatan dapat mempengaruhi orang-orang dari segala usia.
Di Nusa Tenggara Barat sendiri, angka kebutaan pada penduduk usia di atas 50 tahun mencapai 4%. Artinya, 1 dari 25 penduduk usia 50 tahun ke atas mengalami kebutaan. Sementara di satu sisi, usia ini adalah usia yang masih sangat produktif. Sehingga, keadaan kebutaan ini berdampak sangat signifikan pada kualitas hidup dan kesejahteraan pasien/masyarakat.
Dari keseluruhan kasus kebutaan di NTB yang disebutkan sebelumnya, 78% nya disebabkan oleh penyakit katarak. Sehingga strategi penurunan angka kebutaan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup lebih difokuskan pada kegiatan penurunan angka kebutaan akibat katarak melalui kegiatan operasi katarak yang masif, terukur dan integratif.
Melalui momentum World Sight Day yang mengangkat tema Hope in Sight tahun 2020 ini, Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat melalui Rumah Sakit Mata, Dinas Kesehatan Provinsi NTB kembali meneguhkan komitmen yang sangat kuat pada pelayanan kesehatan mata dan penurungan angka kebutaan. Komitmen ini ditunjukkan dengan upaya upaya peningkatan kualitas serta aksessibilitas (keterjangkauan) pelayanan berupa penambahan tenaga kesehatan serta peningkatan kapasitas teknis professional. Juga ditunjukkan dengan penambahan sarana dan prasarana berupa fasilitas serta alat alat penunjang yang modern dan berteknologi tinggi serta orientasi pelayanan kesehatan yang lebih komprehensif dan integratif.
Lebih lanjut lagi, Rumah Sakit Mata di bawah Dinas Kesehatan Provinsi NTB juga menunjukkan komitmen untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan mata bagi masyarakat di Nusa Tenggara Barat dengan dikukuhkannya Cataract Centre sebagai program unggulan pada Rumah Sakit Mata Nusa Tenggara Barat. Cataract Centre ini dihajatkan sebagai pusat pelayanan kesehatan mata dengan perubahan paradigma layanan yang lebih comprehensive, integratif dan berkesinambungan, dimana layanan kesehatan tidak hanya berfokus pada pemulihan fungsi pengelihatan secara fisiologis (restoring sight), tapi juga lebih dari itu berfokus pada bagaimana membangun kemandirian pasien baik secara personal, social dan ekonomi melalui peningkatan kualitas hidup pasien (improving quality of life). Sehingga diharapkan, pasien yang kehilangan harapan karena kebutaannya menjadi lebih memiliki harapan dan mampu meningkatkan produktifitas dan kualitas hidup setelah treatment dan perawatan. Selain cataract centre, akses layanan terbaik dan inovatif seperti pelayanan refraksi, USG mata, laser dan pemeriksaan penunjang lainnya juga terus dikembangkan. Tidak berhenti pada sisi layanan, aspek opini dari sisi pasien sebagai customer juga terus dijaga dan ditingkatkan. Survey kepuasan masyarakat terbaru menujukkan kepuasan pasien/masyarakat pada layanan kesehatan mata di Rumah Sakit Mata NTB berada pada angka di atas 80%, yang bermakna bahwa pasien/masyarakat merasakan manfaat dari pelayanan kesehatan mata dan memberikan opini kepuasan yang sangat baik.
Keseluruhan upaya Pemerintah ini adalah merupakan ikhtiar sungguh sungguh untuk mengambil peran aktif dan progresif sebagai pengejawantahan dari komitmen global menjadikan pelayanan kesehatan mata sebagai bagian utuh/integral dari Universal Health Coverage (UHC) serta dalam rangka mendukung pengimplementasian dari konsep integrated people-centered eye care.
Semoga melalui World Sight Day 2020: Hope in Sight ini menjadi momentum untuk kita memperkuat kebersamaan dalam menghadirkan pelayanan kesehatan mata terbaik yang berfokus untuk mewujudkan kesehatan, kemandirian, produktifitas dan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat Nusa Tenggara Barat.
Foto Kegiatan :
Photo by: Humas RSM NTB, World Sight Day 2020: #HopeinSight
Mataram, 7 Oktober 2020
Rumah Sakit Mata Nusa Tenggara Barat, melayani dengan senyum dan ikhlas.